MAKLUMATNEWS.NET,(OPINI)– Belakangan ramai diberitakan soal vaksin palsu yang beredar hampir ke seantero negeri ini. Bukan hal yang mustahil, vaksin palsu ini juga beredar di puskesmas-puskesmas, serta masih beredar di Apotik dan toko obat.
Rakyat miskin yang membutuhkan layanan kesehatan secara gratis, pastinya juga tak mengetahui, apakah obat-obatan atau vaksin yang diberikan kepadanya itu asli atau palsu?
Kata-kata sindiran dan bahkan menyakitkan hati yang terdalam yang sering kita dengar ‘orang miskin dilarang sakit’ memang ada benarnya. Karena kalau si miskin sakit, layanan kepada mereka masih banyak yang di bawah standar.”Antaro iyo jo Indak, ba ubek jadi indak baubek antih”.
Sudah begitu, haruskah mereka juga mendapatkan vaksin atau bahkan obat-obatan palsu?
Oleh karena itu, Pemerintah seharusnya menjamin akan gratisnya pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin. Namun sayangnya, di sebagian pelayanan kesehatan, di Puskesmas misalnya, yang gratis-gratis itu sering kali tidak ‘memanusiakan manusia’.
Petugas kesehatan sering tampil tak ramah, atau bahkan stok obat yang juga sering tidak tersedia. Bahkan juga, ada petugas Puskesmas yang masih memungut uang pendaftaran.
Semoga dalam bulan baik ini yaitu bulan Ramadhan sekarang dapat menjadi evaluasi bagi petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.Semoga. (Yuliadi Chandra wartawan di Padang)
Discussion about this post