UTUSANINDO.COM, PADANG – Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar asal partai Demokrat HM Nurnas mengatakan, pihaknya meminta penegak perda serta kepolisian dan satgas penanganan covid-19 Sumbar berkolaborasi menerapkan sanksi, agar penutupan kawasan GOR H Agus Salim Padang 1 kali sebulan selama 5 jam berjalan optimal.
“Makin tinggi Covid, teraniayalah PKL, makanya untuk tidak berlarut-larut tentunya mari kita mulai patuhi aturan protokol kesehatan Covid-19,” ujar Nurnas, di Padang, Kamis, 28 Januari 2021.
Menurut Nurnas, untuk menekan angka kasus positif covid 19 di Sumbar masih belum menunjukkan penurunan kasus, maka harus dilakukan penegakan aturan seadil-adilnya.
Pasalnya, potensi kerumunan massa di kawasan GOR H Agus Salim tidak hanya terjadi pada pagi hari, namun juga pada malam hari.
“Kberumunan massa di malam hari tidak kalah banyak dengan kerumunan GOR H Agus Salim di hari libur,” ujar Nurnas yang vokal ini.
Dikatakan Nurnas, pihaknya meminta aparat kepolisian dan Satgas Covid-19 untuk menyisir daerah pantai yang memang menjadi salah satu kawasan yang berpotensi membuat kerumunan.
“Seharusnya GOR tidak hanya dilihat siang hari, juga harus dilihat malam hari dilanjutkan tepi laut” imbuhnya.
Sekretaris Komisi 1 membidangi hukum dan pemerintahan juga mempertanyakan kinerja dari aparatur penegak Perda untuk melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2020 Tentang adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat
“Sudahkah turun, baik Satpol PP Padang, maupun provinsi, karena kita punya Perda AKB.Dengan Perda AKB kan bisa para petugas untuk turun ke bawah mengimbau masyarakat patuh dengan 3 M” jelasnya.
Nurnas menilai, saat ini Satpol PP yang turun di malam hari ke kawasan Khatib Sulaeman, khususnya Satpol PP Padang hanya berdiam diri di satu tempat.
Seharusnya kata Nurnas, yang dilakukan oleh pasukan penegak Perda adalah mendatangi satu per satu warga yang duduk di trotoar Khatib Sulaeman, lalu memberikan informasi bahaya virus corona dan penerapan protokol kesehatan.
“Jalan chatib sulaiman, setiap bangku-bangku yang tersedia, tidak pernah kurang yang duduk disitu kurang dari 15 orang, itu kan juga kerumunan” ujar Nurnas mengakhiri.
Discussion about this post