UtusanIndo.com,(Jakarta)- Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan, pihaknya prihatin dan janggal dengan kebijakan pemerintah pusat yang terkesan memaksakan rencana mendatangkan 500 TKA asal China ke Sultra.
Padahal pemerintah daerah Sulawesi Tenggara ( Sultra ) dan masyarakatnya jelas-jelas menolak kedatangan para TKA China tersebut.
“Saat ini kita dihadapkan dengan penanganan wabah virus corona (Covid-19) dimana pemerintah
telah mengeluarkan Keppres no12 tahun 2020 yang menetapkan bahwa penyebaran Virus corona ini sebagai bencana Nasional,” ujar Guspardi Gaus dalam keterangan tertulis kepada utusan indo com, Minggu, 3 Mei 2020.
Menurut Guspardi Gaus,dampak Covid -19 telah meluluh lantakkan ekonomi masyarakat dan pengusaha dihampir semua sektor usaha sehingga terjadi PHK.
“Hal ini juga bertentangan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah melalui Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) no 11/2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia,” ujarnya.
Lanjut Guspardi Gaus,dalam situasi saat ini kurang pantas langkah pemerintah yang akan mendatangkan TKA dari negeri tirai bambu tersebut dan itu harus ditolak.
“Untuk Itu pemerintah harus segera menghentikan rencana kedatangan 500 TKA tersebut terlebih
lagi saat ini kita dihadapakan dan berjuang melawan pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan
akan berakhirnya,” harap Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ditambahkan Guspardi Gaus, adanya rencana kedatangan 500 TKA dari China ke Sultra tentu akan merusak suasana kebatinan di tengah masyarakat dan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah menjadi bermasalah, tentu jelas tidak baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara ini ke depannya.
“Pemerintah harusnya lebih fokus memutus mata rantai wabah virus corona ( covid -19) dan
hentikan renana mendatangkan 500 TKA dari China,” ujar anggota DPR RI asal Sumatera
Barat ini menutup pembicaraan.
Untuk diketahui, rencana pemerintah mendatangkan 500 TKA dari China ke Sulawesi Utara ( Sultra ) mendapatkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara satu suara menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang rencananya datang mulai pekan ini secara bertahap yang akan bekerja di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra. (Chan/rel)
Discussion about this post