UtusanIndo.com,(Padang)- Program penanam sejuta pohon di Pesisir Pantai sebagai mitigasi bencana tsunami dan sekaligus bisa menahan derasnya laju gelombang. Wagub Sumbar berharap pohon yang sudah ditanam bisa terawat dengan baik, serta adanya partisipasi dan peran masyarakat untuk menjaga.
Jenis pohon yang ditanam adalah cemara udang, dengan jumlah yang ditanam 3.000 pohon yang sangat berguna untuk mitigasi bencana. Kegiatan ini akan terus berlanjut ke beberapa daerah pesisir pantai lainnya, diantaranya, Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai, dengan harapan selama tiga sampai lima tahun kedepan daerah pesisir pantai di Sumbar akan hijau semua, ini akan menjadi benteng dari gelombang besar.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, pada acara Rapat Koordinasi Mitagasi Bencaja Tsunami dengan Program Penanaman Sejuta Pohon di Pesisir Pantai di Aula Kantor Gubernur, Jumat ( 29/3/2019).
Hadir dalam acara Rakor tersebut Wagub Sumbar Nasrul Abit, Kepala BNPB Doni Monardo, Danrem 032/WRB Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Sestama BNPB Dody Ruswandi, pimpinan OPD Sumbar, tokoh-tokoh masyarakat Sumbar dan seluruh jajaran BPBD sumbar.
Diawal sambutannya, Wagub Nasrul Abit mengucapkan terima kasih kepada pihak BNPB Pusat yang telah membawa program ini ke Sumbar.
“Program ini harus kita laksanakan segera, karena potensi gempa 8,8 SR masih mengancam kita, untuk itu perlu kepedulian masyarakat bisa menjaga dan merawat pohon-pohon yang ditanam,” ujar Wagub.
Nasrul Abit berharap, setelah penanaman sejuta pohon, masyarakat dapat melakukan perawatan dengan baik dengan pemberian pupuk, sementara pohon yang ditanam tersebut selain berguna untuk mitigasi bencana, juga bisa menambah keindahan pantai.
Wagub juga mengajak Kabupaten Kota yang terkait dapat menganggarkan kegiatan penanaman sejuta pohon.
“Membuat hutan pantai bagi provinsi yang rawan tsunami, butuh biaya. Untuk itu perlu komitmen bagi kabupaten kota menanggarkan pada APBD yang bisa dialokasikan untuk mitigasi bencana,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyampaikan, bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) semula berencana akan mengunjungi Kota Padang untuk menghadiri gerakan penanaman satu juta pohon pada 30 Maret mendatang, namun dikarenakan oleh kesibukan presiden, maka kedatangan Presiden diundur. Presiden merasa bahwa kegiatan ini sangat penting, sehingga kehadiran beliau nantinya tidak mau diwakilkan
“Presiden RI Jokowi akan tetap hadir ke Padang untuk mencanangkan program penanaman sejuta pohon di pesisir pantai dalam rangka mitigasi bencana, namun diundur karena kesibukan,” ungkap Doni Monardo.
“Kenapa presiden ingin sekali hadir? karena program mitigasi ini bertujuan untuk keselamatan rakyat kita, yaitu rakyat bangsa Indonesia,” urai Doni.
Doni mengatakan, tsunami adalah mesin pembunuh nomor satu, karena saat menyapu daratan tidak ada yang bisa menghambat. Ia mencontohkan, negara Jepang yang membangun tanggul anti tsunami pun gagal, dihantam tsunami.
“Untuk itu penanaman pohon di sepanjang pesisir pantai sangat efektif dalam meminimalisir risiko bencana, karena pohon dapat menahan gelombang air laut,” ucap Doni.
“Ini merupakan upaya kita, sebab untuk mitigasi bencana ini tidak setahun atau dua tahun saja. Namun, skala jangka panjang, apalagi pohon ini akan tumbuh besar hingga 10 atau 20 tahun ke depan, ini dampak manfaat akan terlihat nantinya,” tambahnya.
Sebelumnya Komandan Kodim 0312/Padang Letkol Czi Rielman Yudha selaku pelaksana penanaman pohon di kota padang menyampaikan, bahwa kegiatan penanaman sejuta pohon tekah dimulai 15 Maret 2019 sampai sekarang yang diawali dari pantai Lapas muaro Padang sampai ke pantai Pariaman. Jenis pohon yang ditanam adalah seperti Cemara Udang, Pulai dan Akar Wangi dengan menggunakan BIOS 44 Produk Korem 032/Wirabraja.
“Ada berapa daerah yang kita tanami pohon, untuk jenis pohonnya, yakni Cemara Udang, Pulai dan Akar wangi, hampir 3.000 batang pohon sudah ditanam di Kecamatan Padang Barat, Bungus dan Kecamatan Koto Tangah” papar Dan Dim 0312 Padanf.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas Komandan Kodim 0312/Padang mengharapkan instansi terkait seperti : Camat, Kapolsek, Danramil, Babinsa, Babinkamtibnas beserta masyarakat dapat merawat dan mensosialisasikan kepada masyarakanya untuk menjaga pohon yang telah ditanam agar tumbuh subur, Kata Dandim 0312/Padang.
Dan Dim 0312 Letkol Czi Rielman Yudha berharap, keberadaan pohon di pantai mampu menjadi penyelamat saat terjadi bencana tsunami dan melalui penanaman pohon dan membuat hutan pantai, bisa menyerap tekanan udara hingga 80 persen.
Selepas acara Rapat Koordinasi Mitagasi Bencana Tsunami dengan Program Penanaman Sejuta Pohon di Pesisir Pantai, dilanjutkan dengan peninjauan langsung penanaman bibit pohon dalam rangka penghijauan mitigasi bencana di kawasan Danau Cimpago, Pantai Padang.(Novear)
Discussion about this post