UTUSANINDO.COM, (PADANG) – Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal mengatakan dihadapan empat orang tersangka, pemusnahan sabu-sabu ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka. Bagaimana uang dan hidup mereka terbuang akibat barang haram ini. Sejak Polda Sumbar ada, penangkapan 2 Kg lebih sabu-sabu inilah yang terbesar.
“Kami blender sabu-sabu itu dan kami buang ke selokan di hadapan para tersangka. Ini bisa jadi pelajaran bagi mereka untuk tidak berbuat seperti ini lagi. Hidup dan uang mereka sekitar Rp 3 miliar terbuang sia-sia,” kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal.
Dikatakan pria rang Agam ini, Sumbar sudah menjadi target para mafia narkoba jaringan internasional. Polda melihat ada gerakan bawah tanah yang tersistematis oleh orang-orang profesional. Namun, hal ini hanya baru ancaman dan belum sampai pasar gelap narkoba secara besar-besaran menggerayangi Sumbar.
“Sampai saat ini, Sumbar berada di peringkat 24 dari 33 di Indonesia. Namun, bisa jadi naik peringkatnya karena ada mafia yang sedang mentargetkan Sumbar sebagai pasar Narkoba Internasional. Jalurnya dari Aceh, Sumut, Riau dan Perairan Barat Sumatera,” kata Fakhrizal
Hasil tangkapan 2 kilogram lebih sabu-sabu dari Tiongkok yang berhasil diungkap oleh Ditresnarkoba Polda Sumbar bulan lalu, akhirnya dimusnahkan, Kamis (30/11). Bersamaan, turut dimusnahkan ganja kering seberat 19 kg lebih dari hasil tangkapan di beberapa daerah di Provinsi Sumbar.
Dalam pemusnahan barang bukti sabu-sabu ini, turut hadir kepala BNN Provinsi Sumbar, Gubernur Sumbar, unsur TNI AD, AU dan AL, serta dari Kejaksaan. Selain itu, di sela gelaran pemusnahan sabu-sabu dan ganja kering, Polda mengundang para pelajar SMP dan SMA untuk mengedukasi para generasi muda terkait bahayanya pengaruh narkoba. Para pelajar ini juga dilibatkan dalam memusnahkan ganja kering. (hln/trbt)
Discussion about this post