UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjaring 200 ribu anak di luar sekolah sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada 2017. Kemendikbud menjamin kemudahan anak di luar sekolah kembali menempuh jalur pendidikan nonformal.
“Kita permudah bagi anak di jalanan mendaftar di PKBM agar mendapatkan manfaat PIP,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin (23/10).
Terkait kerumitan mendaftar pendidikan formal, ia menjamin tak ada prosedur rumit pendaftaran sekolah. Apalagi pendidikan nonformal atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut Program Indonesia Pintar (PIP) memberi peningkatan angka partisipasi dan menurunnya jumlah anak putus sekolah. Ia memerinci, PIP menyasar 17,9 juta siswa berasal dari keluarga tak mampu penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Terhitung Oktober 2017, ia menyebut pemerintah menyalurkan 75,3 persen dari total penerima manfaat KIP. Ia memerinci capaian tertinggi siswa SMK sebesar 78,5 persen, SMA sebesar 75,9 persen, SMP sebesar 74,3 persen, dan SD sebesar 75,1 persen.
Ia mengatakan, pemerintah membagiakan KIP yang berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Sehingga, pemerintah mengimbau pemerintah daerah aktif mendorong pelajar mengaktifkan dan mencairkan KIP.
“,Kita terus melakukan sosialisasi dan percepatan pencairan di daerah-daerah, bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar dia. (R)
Discussion about this post