UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Koordinator Gladian Nasional XIV, Ronaldi Putrawan, memaparkan hal tersebut, di Jakarta, Selasa (3/10/2017), di sela persiapan Gladian Nasional XIV yang akan dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada awal 2018 mendatang.
Lebih lanjut, mantan Ketua Sekretariat Bersama Pecinta Alam (Sekber PA) Sumbar ini, memaparkan, selain sebagai ajang latihan bersama untuk menuju kesesuaian gerak dan pemahaman bersama, ajang GLADIAN XIV juga bertujuan menghimpun beragam bentuk persoalan yang pernah terjadi, adanya usulan perbaikan dan evaluasi ke depan yang diharapkan dapat dihasilkan dalam kegiatan dialog nasional yang terlebih dahulu merefleksi secara umum dan sedianya akan digelar sebelum diakhirinya pertemuan besar ini.
“Semoga saja segala hal baik yang dimaksud dan kita harapkan bersama ini bisa diejawantahkan dan diatur dalam sebuah bentuk statuta Kesepakatan Bersama Nasional pada GLADIAN XIV di Sumbar nantinya,” beber pria yang telah getol menggeluti mengikuti kegiatan alam bebas sedari tahun 90’an, sewaktu ia masih mengenakan seragam putih abu-abu di SMA Negeri 8 Padang.
Baron, demikian sapaan akrabnya, melalui media ini memohon doa dan dukungan dari semua pihak, terutama tentunya dari “Para Sahabat Pecinta Alam Indonesia” agar ajang latihan nasional nantinya dapat dilaksanakan bersama-sama dan sebaik- baiknya, sebagai persembahan sekaligus wujud rasa syukur kepada Yang Satu, serta sebagai bukti bakti masyarakat pecinta alam nusantara kepada bangsa dan negeri ini.
Gladian Nasional merupakan sebuah ajang berlatih bersama yang dimiliki komunitas pecinta alam dan juga merupakan suatu forum silaturahmi untuk berdiskusi dan merefleksikan pengalaman masing – masing dengan ruang lingkup peserta yang dihadiri oleh perwakilan para kelompok/organisasi dari pecinta alam seluruh nusantara.
Berbagai macam keinginan dan harapan mulia kini telah dihimpun dan bertumpuk menjadi satu tujuan mulia dan jelas diharapkan oleh sebagian besar komunitas pecinta alam agar terlaksananya ajang latihan ini dengan baik dan patut, demi lebih baiknya eksistensi pengiat alam bebas di masa mendatang dalam melakukan berbagai ragam kegiatannya. Seluruh kegiatan tentunya menerapkan sistim operasional yang mendahulukan “safety first” dalam sebuah rangkaian umum, yang dikenal dengan prosedur standar berkegiatan di alam terbuka yang jelas, dipahami dan teruji.
Sebelum menutup obrolan, tak lupa sosok dengan vokal serak-serak basah yang juga piawai bermain gitar akustik ini berseru, ” Salam Rimba dan Lestari..!!”(bons/rel)
Discussion about this post