UTUSANINDO.COM,(BANTEN) -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam 3 (tiga) tahun ini telah dikucurkan Dana Desa sebesar Rp127 triliun. Yang pertama Rp20 triliun, yang kedua Rp40 triliun. Tahun ketiga Rp60 triliun. Setiap desa, lanjut Presiden, pada tahun pertama kira-kira dapat Rp300 juta tahun, tahun kedua Rp600 juta, tahun ketiga Rp800 jutaan.
Menurut Presiden, dari 74 ribu desa yang menerima Dana Desa, tahun ini ada kurang lebih 900 desa yang mempunyai masalah, kepala desanya ditangkap, karena menyelewengkan Dana Desa. Karena itu, Presiden meminta agar hati-hati menggunakan dana ini.
“Ini adalah dana yang sangat besar sekali, Rp127 triliun itu bukan angka yang kecil. Angka yang gede sekali,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahim dengan para kepala desa dan masyarakat tani se-Provinsi Banten, di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (4/10) siang.
Uang segitu gedenya, lanjut Presiden, kalau tidak bisa memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa, itu pasti ada yang salah. “Pasti ada yang salah, ada sesuatu di situ,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Kepala Negara menegaskan, bukan hanya aparat tapi yang paling penting masyarakat semuanya mengawasi agar Dana Desa betul-betul mempunyai manfaat bagi masyarakat yang ada di desa-desa.
“Silakan dipakai untuk membangun infrastruktur silakan, jalan desa silakan, dipakai untuk embung silakan, dipakai untuk irigasi yang kecil-kecil silakan, dipakai untuk membendung sungai kecil silakan. Yang paling penting yang tidak boleh, hanya satu, jangan ada yang ngantongin untuk kepentingan pribadi, ini yang tidak boleh,” tegas Kepala Negara.
Presiden menekankan, agar Dana Desa itu hanya mutar di desa, paling mutar di kecamatan, atau paling mutar di kabupaten. Jangan sampai ketarik lagi ke pusat atau ke jakarta. ”Ini kalau berputar terus dan setiap tahun kita tambah pasti mensejahterakan,” ucapnya.
Presiden Jokowi memberi contoh, kalau membangun embung misalnya, gunakan 100 persen bahan bahan yang ada di desa itu, tenaga kerja 100 persen dari desa itu. Ia menambahkan jangan membawa kontraktor dari kota untuk mengerjakan ke desa.
“Dikerjakan di desa itu, memakai tenaga kerja di desa itu, bahan bahannya kalau bisa dibeli di desa itu, terus itu semua mutar-mutar di desa itu. Uang jangan sampai keluar di desa itu, keluar dari kecamatan, kuncinya ada di situ,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, yang gede-gede bagiannya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten.
Kalau hal-hal seperti ini terus dilakukan, Kepala Negara meyakini dengan potensi besar yang dimiliki Banten, kekuatan yang dimiliki dan didukung dengan infrastruktur yang baik, provinsi ini akan berkembang dengan baik, dengan dukungan seluruh masyarakat.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, Menteri BUMN Rini Sumarno, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Pandeglang Irna Narulita. (humas)
Discussion about this post