UTUSANIndo.COM,(SOLOK SELATAN) – Kepala Disdukcapil Solok Selatan, Efi Yandri, mengatakan, proses pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Solok Selatan (Solsel) kembali normal, karena membaiknya jaringan server yang terkoneksi dengan pusat sebulan terakhir yang sempat terganggu.
“Diperkirakan ada sekitar 1.249 keping blanko saat ini tersedia untuk memenuhi kebutuhan pemohon. Nanti, jika tinggal sekitar 500 keping kita hubungi lagi pihak pusat,”ungkapnya Rabu (12/7/2017).
Menurut, Efi, pihaknya mengaku warga yang selama ini sudah merekam data sudah bisa mendapatkan KTP-el secara bertahap.
“Sekarang, setiap data yang direkam langsung terkirim ke data center. Begitu juga dengan pemohon yang sebelumnya mengganti KTP-el karena ada pergantian data atau masalah lainnya,” terangnya.
Ditambahakn, Efi, pihaknya memiliki blangko KTP-el sebanyak 4.000 keping pada April 2017. “Saat ini dalam sehari pihaknya mencetak 80 KTP-el dengan satu unit mesin cetak. Untuk memaksimalkan pencetakan kita tambah satu unit lagi mesin cetak dan dalam proses tender,”katanya.
Menurutnya, blangko tersebut siap dicetak yang diprioritaskan bagi warga yang telah melakukan perekaman pada akhir 2016 lalu. “Ada sekitar 1.782 data warga dengan status print ready record (PRR) atau siap cetak. Sedangkan data warga dengan status masuk server pusat atau Sent For Enrolment (SFE) ada sekitar 1.969 data,”katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang belum merekam data KTP-el agar datang ke Disdukcapil untuk diproses. Sementara untuk penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan akta kelahiran, serta akta pernikahan bagi warga non-Muslim, hingga kini tetap berjalan normal.
“Dalam sehari, sedikitnya 100 hingga 200 lembar KK kami terbitkan. Ada yang baru, ada juga pergantian. Begitu juga dengan akta kelahiran yang mencapai ratusan lembar lebih per hari,”terangnya.
Kemudian, mengingat pentingnya menjaga agar server selalu hidup. Sehingga pihaknya tengah melakukan perbaikan satu unit genset dengan daya 20 ribu Watt.
“Hal ini menjaga jika terjadi listrik padam. Untuk itu genset kita perbaiki, sebab jika server mati selepas jam kerja maka juga berdampak dalam pengerjaan oleh tim pusat. Pada malam hari lalu lintas server cenderung tidak padat sehingga jika server kita hidup data terbaca juga kepusat yang memudahkan mereka,”tandasnya.(Okt)
Discussion about this post