Studi, Wanita Berpura-pura Orgasme Berpeluang Lebih Besar untuk Selingkuh

UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) –  Sebuah studi besar telah menemukan bahwa lebih sering seorang wanita pura-pura orgasme, semakin besar kemungkinan dia untuk menipu pasangannya. Demikian Dailymail, awal Maret ini.

Menariknya, tidak ada hubungan antara wanita yang memiliki sedikit orgasme dengan kecurangan. Menurut penelitian seks, semakin sering wanita pura-pura orgasme, semakin besar kemungkinan dia untuk menipu.

Para peneliti merekrut 138 perempuan, dan 121 mahasiswa laki-laki yang terlibat dalam hubungan heteroseksual. Perempuan ditanyai tentang bagaimana intens dan sering orgasme mereka, dan laki-laki ditanya tentang seberapa sering mereka berpikir pasangan mereka mencapai orgasme.

Semua peserta juga ditanya apakah mereka pernah berselingkuh, dan kemungkinan mereka menipu pasangannya di masa depan.

Penulis Human Female Orgasm As Evolved Signal menulis: “Memalsukan orgasme terkait dengan perselingkuhan seksual wanita, dan kepuasan hubungan laki-laki yang lebih rendah. “

Namun, para ahli tidak menemukan hubungan antara berapa banyak orgasme betulan memiliki kemungkinan mereka akan menipu.

Mengapa Orgasme Membuat Merasa Lebih Baik?

Dr Adam Safron dari Northwestern University telah memetakan bagaimana stimulasi berirama mengubah aktivitas otak. Singkatnya, rangsangan seksual berfokus neuron sedemikian rupa, mengirimkan ke arah trans, menghalangi segala sesuatu yang lain, dan berkonsentrasi hanya pada intensitas sensasi.

Kita kehilangan biasa kesadaran diri, dan kesadaran dari suara-suara lain, perasaan, dan bau di sekitar kita. Tidak ada rangsangan alam lainnya yang bisa menciptakan tingkat konsentrasi.

Merangsang saraf dengan cara tertentu pada kecepatan tertentu, lagi dan lagi, berfokus pada neuron. Mereka mulai melakukan sinkronisasi aktivitas mereka. Proses fokus ini disebut entrainment saraf.

Akhirnya, jika rangsangan terus cukup lama, sinkronisasi ini dapat menyebar ke seluruh otak membuat kita lebih fokus dari sebelumnya. Hal ini mungkin penting untuk memungkinkan intensitas yang cukup untuk memicu mekanisme klimaks. Pemindaian MRI, pada orgasme perempuan diproses di setiap daerah otak.(gt)