UTUSANINDO.COM,(JAKARTA)- Sebanyak 150 ribu buruh dari wilayah Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta akan menggelar aksi pada Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh hari ini.Dalam aksi ini para buruh akan menyuarakan tiga tuntutan kepada Pemerintah.
“Jadi jumlah massa buruh yang akan aksi bukan hanya 30 ribu, sebagaimana yang disampaikan pihak Polda Metro Jaya,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (30/4/2017). Seperti dilansir Okezone.com.
Tiga tuntutan disebut Hosjatum yang merupakan rangkuman dari tiga tuntunan tersebut. Pertama, para buruh menuntut adanya penghapusan outsourcing dan pemagangan. Pasalnya, penggunaan outsourcing makin masif di perusahaan swasta.
KSPI menilai program pemagangan yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi makin memperparah hilangnya perlindungan bagi buruh.
“Orang-orang yang magang di perusahaan bekerja sebagaimana layaknya buruh delapan jam perhari tapi tidak mendapatkan gaji. Mereka hanya mendapatkan uang transport dan uang makan,” jelas Iqbal.
Para buruh juga menuntut revisi jaminan sosial, meliputi jaminan kesehatan gratis seluruh rakyat dan jaminan pensiun sama dengan PNS/TNI/Polri. Selama ini, jaminan pensiun buruh dan pegawai negeri berbeda. Padahal nilai iuran pensiun buruh sama dengan pegawai negeri.
“Tetapi ketika pensiun PNS mendapatkan dana pensiun minimal 60% dari gaji terakhir, sedangkan yang didapat buruh hanya sekitar 300 ribu,” imbuhnya.
Terakhir para buruh menolak upah murah melalui pencabutan PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Kembalinya upah murah dengan dihilangkannya hak berunding buruh dalam menetapkan upah minimum melalui PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Sehingga buruh tidak bisa ikut penetapan kenaikan upah minimum. Bahkan, di Ibu Kota Negara, DKI Jakarta, upah minimumnya lebih rendah dari Karawang.(bon)
Discussion about this post