UTUSANINDO.COM,(SOMALIA)- Perdana Menteri Somalia Hassan Ali Khaire, mengatakan, sedikitnya 110 warga Somalia tewas akibat dihantam kelaparan dan serangan diare dalam wajtu 48 jam di kawasan Bay, Sabtu, 4 Maret 2017,menyusul pengumuman pemerintah sebelumnya yang menyatakan bahwa kekeringan di negeri itu bakal berdampak pada bencana nasional.
“Situasinya sangat sulit bagi penggembala dan hewan ternak mereka. Sejumlah masyarakat dihantam bencana kelaparan dan diare dalam waktu bersamaan. Setidaknya 110 orang meninggal akibat kelaparan dan diare di daerah Bay,” bunyi pernyataan kantor Perdana Menteri, Sabtu.
“Pemerintah Somalia akan melakukan hal yang terbaik dan kami mendesak seluruh warga Somalia di manapun berada memberikan bantuan dan menyelamatkan warga Somalia yang sekarat.”
Menurut laporan kantor berita DPA mengutip keterangan pejabat setempat, hampir seluruh korban meninggal adalah anak-anak dan orang tua usia lanjut di desa-desa pelosok sekitar Kota Baido.
“Obatan-obatan di kawasan itu tak mencukupi untuk pengobatan warga yang terkena diare,” kata otoritas setempat urusan kemanusiaan, Abdullahi Omar Roble, kepada DPA.
Kekeringan di Somalia mengakibatkan berkembangnya penyakit diare, kolera dan campak. Diperkirakan sekitar 5,5 juta orang berisiko terkena penyakit ini akibat air yang mereka konsumsi terkontaminasi.
Pejabat pemerintah setempat yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, kolera di Somalia telah menewaskan sedikitnya 69 orang pada Jumat, 3 Maret 2017. “Lebih dari 70 orang telah dilarikan ke rumah sakit.”.
TEMPO
Discussion about this post