Oleh Irwan Prayitno
Pada 11 Februari 2017 lalu saya menghadiri undangan pengukuhan gelar datuk untuk Bpk Nasrul Abit (Wakil Gubernur Sumbar) di Aie Haji, Pesisir Selatan. Gelar yang diberikan kepada beliau adalah Datuak Malintang Panai. Saya turut bergembira dan menyampaikan apresiasi kepada beliau atas penganugerahan gelar tersebut.
Selaku Gubernur, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat, khususnya para ninik mamak, karena semenjak saya menjabat Gubernur di periode pertama dan kemudian periode kedua, sudah banyak undangan pengukuhan datuk yang saya datangi. Masyarakat begitu antusias dan semangat menyelenggarakan acara pengukuhan gelar datuk tersebut.
Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena acara pengukuhan datuk ini juga merupakan bagian dari pelestarian adat dan budaya Minang di satu sisi. Dan di sisi lain, acara pengukuhan datuk juga merupakan bagian dari identitas dan kebanggaan selaku putra Minang. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi berbagai kegiatan pengukuhan gelar datuk yang tetap terpelihara hingga saat ini. Dan semoga kegiatan demikian akan tetap terus dilakukan oleh masyarakat.
Gelar datuk tidak semata-mata gelar, karena gelar datuk justru sebuah bentuk kepercayaan sebuah kaum kepada seseorang yang dihormati dan dianggap mampu memberikan teladan dan juga memecahkan masalah yang dihadapi kaum tersebut. Sehingga jika fungsi datuk ini bisa dilaksanakan secara maksimal oleh mereka yang mendapatkannya, maka akan berkuranglah tugas aparat yang menjaga ketertiban masyarakat, seperti polisi, dan juga fungsi lainnya.
Datuk juga bertugas melindungi kaumnya dari masuknya budaya negatif yang akan menjauhkan mereka dari identitas adat budaya dan agama. Datuk juga bertugas agar kaumnya hidup sejahtera dengan memotivasi dan juga mencari solusi.
Tugas seorang datuk memang sungguh banyak dan juga berat. Oleh karena itu, jika seluruh datuk yang ada mampu secara maksimal melaksanakan tugasnya, maka kondisi masyarakat akan semakin baik kualitasnya. Kriminalitas, pengangguran, tawuran, penyakit masyarakat, insya Allah akan semakin mudah ditekan jika setiap datuk mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan pemerintah pun akan semakin terbantu sehingga bisa mempercepat proses pembangunan daerah.
Maka seorang datuk harus pula menjaga integritasnya agar mampu berdiri di tengah dan berlaku adil. Sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan mendapat dukungan dari kaumnya.
Terkhusus untuk Bpk Nasrul Abit, pengukuhan gelar kepadanya ini menurut saya suatu hal yang istimewa. Karena sebetulnya sudah lama sekali beliau diminta untuk menjadi datuk tetapi beliau tidak penuhi permintaan itu. Namun setelah tidak ada lagi orang yang bisa diangkat menjadi datuk di kaumnya, maka Bpk Nasrul Abit memenuhi permintaan tersebut.
Sebelum memenuhi permintaan pengangkatan datuk tersebut, Bpk Nasrul Abit juga bertanya kepada saya dan meminta pendapat saya. Maka saya memberikan pendapat bahwa sebaiknya beliau menerima permintaan kaumnya ini. Saya menyampaikan pandangan demikian karena sejauh yang saya amati, beliau adalah sosok yang memang sudah patut menjadi datuk.
Rekam jejak beliau selama ini di pemerintahan dan juga cara berkomunikasi dengan masyarakat, menurut saya sudah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi datuk.
Bpk Nasrul Abit dalam pandangan saya, bukanlah tipe orang yang menjadikan gelar datuk sebagai pemanjang nama saja. Tetapi lebih dari itu, beliau akan menjadikan nama datuk yang disandangnya sebagai sebuah amanah untuk memberikan kebaikan kepada masyarakat di kaumnya.
Semoga dengan pengalaman hidup yang sudah dialami oleh Bpk Nasrul Abit selama ini, terutama pengalaman di pemerintahan, insya Allah beliau akan mampu menjadi datuk yang baik di mata kaumnya. Aamiin.
Discussion about this post