UTUSANINDO.COM,(PADANG)- Kerjasama Pengembangan Inovasi Pertanian antara Kota Padang, Kabupaten Solok dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian ditandatangani, Jumat (13/1). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Aripan, Solok.
Penandatanganan kerjasama ini dihadiri Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, Bupati Solok Gusmal, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Syakir. Turut hadir diantaranya Walikota Solok Zul Arfan, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat, dan lainnya.
Walikota Padang menyambut baik kerjasama pengembangan inovasi pertanian tersebut. Menurutnya, Rasulullah memang telah menganjurkan seluruh umatnya untuk bekerjasama.
“Mudah-mudahan dengan kerjasama ini akan membawa kesuksesan dan keberhasilan,” harap Mahyeldi.
Mahyeldi melihat, kebutuhan pangan di Padang hanya 30 persen yang tercukupi. Walikota berharap dengan ditandatanganinya MoU akan memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat.
“Kita berharap setelah ini kita dapat meningkatkan produksi daerah dalam upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan perrtumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Bupati Solok, Gusmal mengapresiasi Walikota Padang yang ikut peduli dengan pengembangan pertanian di daerahnya. Gusmal mengaku kaget dengan keinginan Walikota Padang melakukan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
“Saya pikir hanya Solok saja (yang menjalin kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian), rupanya Padang juga duluan, hampir ketinggalan saya,” sebutnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Syakir menuturkan pihaknya akan membantu pengembangan pertanian kedua daerah. Termasuk berkontribusi mendatangkan peneliti jika diperlukan.
Sementara, Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma mengatakan bahwa teknis kerjasama pengembangan inovasi pertanian diserahkan kepada SKPD terkait. Untuk tahap pertama, Pemko Padang akan meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian untuk melihat komoditi yang cocok untuk dikembangkan dengan pertimbangan faktor teknis dan kondisi eksisting seperti iklim dan tanah.
Edi juga menyarankan untuk nantinya kerjasama ini dapat meningkatkan produksi daerah dengan komoditi seperti bawang, cabe, jagung, ubi kayu dan lainnya melalui bibit unggul, teknologi hingga pasca panen.
“Kemudian baru penanganan pascapanen seperti komoditi cabe, sehingga harga tidak tajam fluktuasinya dengan membentuk buffer stock serta penanganan pasca panen cabe menjadi cabe blok, cabe bubuk, cabe giling dan bentuk lain yang mempunyai nilai tambah dan tahan lama,” katanya.
Dalam penandatanganan MoU itu dari Pemko Padang nampak hadir Plt Kadis Pertanian Delwi Oktafia, Kadis Ketahanan Pangan Heryanto Rustam, Kabag Kerjasama Erwin M, Kabag Humas Zayadi, serta Kasubag Publikasi Humas Tafrizal, dan Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Syahrial Kamat.(sbh/humas)
Discussion about this post