Konsep – “kemajuan suatu daerah tergantung pemimpinnya”; diharapkan pemimpinnya memiliki jiwa enterprenuer disamping seorang politikus (Pengusaha & Politikus)
Tiga orang tokoh politik & enterprenuer yang terpantau oleh drone Cipotong Alay adalah; Marlis – Kabupaten Dharmasraya, Epyardi Asda – Kabupaten Solok, Erman Syafar – kota Bukittinggi telah dapat membuktikan dirinya sebagai seorang enterprenuer plus politikus. Ke tiga tokoh tersebut mampu meningkatkan pariwisata di daerahnya masing-masing.
Konsep pariwisata mempunyai multi-effect terhadap perekonomian di daerahnya masing-masing antara lain; mengurangi pengangguran, meningkatkan kualitas kehidupan, menambah cuan (uang masuk), memberdayakan revitalisasi kultur, merangsang dan mendiversifikasi barang-barang yang diproduksi di lokasi setempat dan membuka pasar untuk pengusaha lokal, dan seterusnya.
Alinia Park & Resorts yang dipimpin (owner) oleh seorang Politikus & Enterprenuer telah menjadi “icon” pariwisata di Kabupaten Dharmasraya dengan konsep historic & modern yang sangat cepat berkembang dan mampu menjadikan suatu destinasi dengan fasilitas yang memadai dan cukup lengkap di kawasan tersebut. Marlis sebagai seorang politikus kawakan dan mempunyai jiwa enterprenuership dengan mudah menyulap Destinasi Pariwisata Alinia Park & Resorts di Kabupaten Dharmasraya.
Chambai & Cinakiak di Kabupaten Solok yang dipimpin (owner) oleh seorang Politikus & Enterprenuer; Epyardy Asda dengan itikad membangun pariwisata kampung halamannya dengan melakukan investasi di Kabupaten Solok. Bahkan sebagai Leader (Bupati) telah mampu mendobrak destinasi Alahan Panjang dari daerah holtikutura only (hanya) meluas ke destinasi pariwisata dengan “bejibun” investasi penginapan, perhotelan yang modern dan mampu mendatangkan wisatawan sejumlah 1.300.000 orang ke kawasan Alahan Panjang.
Bukittinggi, the historical city (kota sejarah) yang dipimpin (walikota) oleh seorang politikus & enterprenuer; Erman Syafar telah mampu menjaga eksistensi pariwisata di kawasan tersebut. Penataan kota “sempit” dengan harus bekerja keras untuk memperbaiki fasilitas destinasi di kota Bukittinggi yang berkelanjutan. Konsep penataan kota destinasi yang aman dan tentram telah berhasil dijalankan. UMKM sebagai penggerak ekonomi masyarakat kota Bukittinggi menyalurkan berbagai produk-produk lokal untuk dijadikan “gift” (buah tangan) bagi yang berkunjung di kota Bukittinggi.
Hal yang menarik tentang gagasan Erman Syafar dalam hal konsep kota sempit cukup logis dan futuristik dengan mengatakan bahwa; Singapore itu juga sempit, pembangunannya bukan kesamping tapi keatas (Tower-tower) dan kebawah (arus lalu lintas melalui terowongan). Kereeeen kan
Cipotong Alay menganggap bahwa pengembangan ekonomi masyarakat disuatu daerah tersebut membutuhkan seorang POLITIKUS plus ENTERPRENUER.
Bagaimana dengan Mandeh, Kota Padang, Kota Pariaman dan seterusnya?
You Judge, I am so busy, right now. Sorry.
Sam Salam
Koordinator WKU Bidang Pariwisata, Investasi, Infra-Structure & Hubungan Luar Negeri KADIN Sumatera Barat.
Discussion about this post