UtusanIndo.com, Padang – Dewan Penasehat Ormas Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Kota Padang Devi Haryanto menghimbau masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang tahun 2024.
Karena menurutnya Pilkada merupakan pesta demokrasi yang harus disambut dengan penuh kegembiraan sebagai perwujudan kedaulatan yang ada ditangan rakyat.
“Pilkada merupakan perwujudan kedaulatan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga seluruh lapisan masyarakat, terkhusus di kota Padang harus menyambut Pilkada 2024 ini dengan sukacita dan penuh kedamaian,” katanya Kamis (1/8/2024).
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk bersama-sama mensukseskan Pilkada 2024 dengan tidak terpengaruh berita hoaks, menolak isu SARA dan ujaran kebencian.
“Mari kita bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dan mendukung pelaksanaan Pilkada tahun 2024,” ajaknya.
Menurut Devi Haryanto banyak pengalaman yang terjadi disebabkan oleh dinamika penyebaran hoaks dan black campaign yang menjurus kepada ujaran kebencian, isu SARA yang diciptakan untuk menggiring masyarakat pada sebuah kepentingan politik tertentu.
Oleh karena itu, pemimpin redaksi media online Patroli Informasi itu mengimbau untuk menghindari dan melawan berita hoaks dan membiasakan diri melakukan cek and ricek kebenaran berita-berita tersebut dan tidak turut serta untuk disebarluaskan.
Pilkada harus mengedepankan persatuan dan kesatuan daripada berbagai kepentingan politik kelompok dan golongan tertentu. Sehingga masyarakat wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku selama tahapan pelaksanaan Pilkada 2024.
Tokoh pemuda kota Padang itu juga mengharapkan para kandidat dan tim sukses tidak menggunakan isu SARA, suku dan agama untuk kepentingan politik.
“Pilkada harus dilaksanakan dengan aman, damai, tertib dan nyaman. Setiap orang secara merdeka menggunakan hak pilihnya sesuai pilihan pribadi tanpa tekanan dan giringan hoaks di dunia digital. Kita semua punya tanggung jawab moril yang sama untuk kemajuan demokrasi,” imbuhnya.
Sehingga cara-cara demikian akan membangun tembok atau sekat-sekat yang sangat mudah menjadi suatu alat pemicu terjadinya konflik horizontal antar sesama anak bangsa yang ada di tengah masyarakat.
“Marilah kita belajar politik secara dewasa dengan selalu mengedepankan kesantunan. Lebih baik bersaing lewat program-program agar mendapat simpati dari masyarakat,” pungkas Devi Haryanto. (Relis)
Discussion about this post