Utusanindo.com, PADANG–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah memastikan bahwa seluruh pasien rawat inap di Semen Padang Hospital (SPH) telah ditampung di sejumlah rumah sakit lain di Kota Padang, pascaterjadinya ledakan yang diduga berasal dari prosedur instalasi air conditioner (AC) atau pendingin ruangan sentral di rumah sakit tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kita terima, ada total 108 pasien yang dirawat inap, di mana 58 pasien di antaranya telah dievakuasi dan ditampung oleh sejumlah rumah sakit lain di Kota Padang. Sementara itu, 50 pasien lain sudah bisa pulang ke rumah masing-masing,” ujar Gubernur Mahyeldi saat meninjau kondisi pascakejadian ledakan di SPH, Selasa (30/01/2024) malam.
Berdasarkan keterangan dari Kapolresta Padang, sambung Gubernur, ledakan diduga berasal dari bagian rooftop rumah sakit, tepatnya pada instalasi AC sentral. Ledakan itu kemudian berdampak kerusakan cukup berat di lantai rooftop dan lantai satu rumah sakit. Sementara itu di lantai 3 hingga lantai 6 yang merupakan tempat pelayanan bagi pasien rawat inap, kerusakan yang terjadi hanya kerusakan skala ringan.
Gubernur Mahyeldi juga memastikan, bahwa tidak ada kendala dalam proses evakuasi pasien rawat inap ke sejumlah rumah sakit lain di Kota Padang. Informasi yang ia terima, proses evakuasi sudah tuntas sekitar pukul 18.00 WIB, dan didukung penuh oleh aparatur Kepolisian, TNI, BPBD Kota dan Provinsi, serta lembaga-lembaga terkait lainnya.
“Tidak ada kendala dalam proses evakuasi. Alhamdulillah, sudah ada komitmen kita bersama seluruh rumah sakit di Sumbar dalam penanganan pasien. Terlebih ini masuk dalam kondisi tertentu, sehingga seluruh rumah sakit langsung saling terkoneksi dan terkoordinasi. Begitu pun terkait pengurusan pindah rujukan pasien BPJS, itu sudah terkoordinasikan dengan baik semuanya,” ucap Gubernur lagi.
Meski demikian, Gubernur tetap menunggu informasi detail dari pihak kepolisian yang terus melakukan penyelidikan secara intensif atas kejadian ledakan di SPH tersebut. Hasil dari penyelidikan tersebut nantinya akan menjadi masukan bagi Pemprov Sumbar, agar seluruh rumah sakit di Sumbar terus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan, agar kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
“Rumah sakit itu tempat pelayanan masyarakat yang sangat spesifik, sehingga tentu orang-orang di dalamnya adalah para pekerja yang spesifik dan menguasai pekerjaan masing-masing dengan sangat baik. Tentu saja, ini akan menjadi catatan bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh rumah sakit di Sumbar,” ujar Gubernur menutup.
Turut mendampingi Gubernur Mahyeldi saat meninjau dampak dari ledakan di SPH tersebut, Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap; Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Lila Yanwar; Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang, Oktoweri; serta Dirut SPH, Selfi Farisha. (adpsb/isq)
Discussion about this post