Utusanindo.com, Padang – Hari kedua pelaksanaan Wisuda ke-132, Rabu (27/9/2023), Universitas Negeri Padang (UNP) mewisuda 1068 lulusan di Auditorium UNP, Kampus Air Tawar Padang.
Wisuda yang digelar secara luring dan ditayangkan live di chanel Youtube UNP TV ini mewisuda lulusan dari Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 424 wisudawan, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) 262, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) 247 serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) 135 wisudawan.
Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D dalam pidatonya mengapresiasi atas kelulusan wisudawan-wisudawati dan mengucapkan selamat atas gelar akademik yang telah diraih sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh. TakĀ lupa, ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh guru besar, dosen, tenaga kependidikan atas pengabdian, profesionalisme, loyalitas, perhatian dan kerja kerasnya dalam mendidik serta membimbing para mahasiswa.
“Universitas Negeri Padang juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang tua, keluarga wisudawan-wisudawati dengan dukungan mereka yang tulus,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan jaminan kualitas pendidikan tinggi merupakan aspek yang krusial dalam menjaga reputasi dan efektivitas lembaga pendidikan maka dari itu perguruan tinggi di indonesia memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa.
“Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menjawab tuntutan zaman dengan kebijakan yang cerdas dan adaptif,” tambahnya.
Dalam pidatonya Rektor UNP juga menyinggung soal fleksibilitas dalam bentuk tugas akhir. Menurutnya terobosan ini merupakan perubahan yang signifikan karena tugas akhir sering kali menjadi hambatan dalam menyelesaikan studi mahasiswa.
Pada wisuda hari kedua ini berkesempatan menyampaikan orasi ilmiah Bupati Kabupaten Solok, H. Epyardi Asda, M.Mar. Ia mengatakan wisuda merupakan akhir dan awal dari proses pendidikan sehingga para wisudawan harus mempersiapkan diri untuk menentukan langkah apa yang akan diambil untuk melanjutkan kehidupan.
Dalam orasinya, Epyardi mendorong para wisudawan untuk menjadi enterpreneur sebagaimana yang telah mendarah daging pada jiwa orang minang. “Banyak orang tua ingin anaknya menjadi pegawai, tapi sejatinya pegawai itu bukan motto orang minang. Orang minang sangat identik dengan berdagang,” ungkapnya.
Discussion about this post