UTUSANINDO.COM,(JENEWA)- Lembaga PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi kepada warga Rohingya. Pemerintah Myanmar dinilai gagal bertindak untuk menangani kekerasan dan terus membiarkan etnis tersebut tertindas.
Sejumlah negara juga telah melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan. Salah satunya Malaysia, di mana Perdana Menteri Najib Razab meminta mereka menujukkan sikap kemanusiaan.
Diperkirakan sebanyak 21 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Rakhine, Myanmar ke Bangladesh.
Jumlah ini meningkat, tiga pekan setelah adanya laporan mengenai kekerasan terhadap etnis minoritas tersebut dari pasukan pemerintah negara.
“Diperkirakan 21 ribu warga Rohingya telah tiba di Cox Bazar, Bangladesh sejak 9 Oktober lalu,” ujar pernyataan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, dilansir Independent, Selasa (6/12).
Pemerintah Myanmar menolak laporan media tentang dugaan tindakan kekerasan oleh pasukan militer terhadap warga Rohingya. Salah satu pejabat PBB sebelumnya juga mengatakan bahwa negara itu tengah melakukan pembersihan etnis yang merupakan kejahatan internasional.
Sumber: Republika.co
Discussion about this post