UTUSANINDO.COM,(JAKARTA)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Mengatakan, hanya menghabiskan anggaran yang besar dan UN tidak lagi menjadi factor utama kelulusan, maka akhirnya akan menghentikan pelaksanaan ujian nasional (UN).
“Kajian untuk memoratoriumkan UN sudah tuntas. Ini sudah kami ajukan ke presiden, tinggal menunggu persetujuan beliau saja,” kata Menteri Muhadjir di Jakarta, Kamis (24/11).
Dasar utama moratorium UN, lanjutnya, karena UN fungsinya hanya pemetaan dan bukan kelulusan. “Memang kami ingin mengembalikan evaluasi itu menjadi hak dan wewenangnya guru baik pribadi maupun kolektif. Negara cukup membuat regulasi dan mengawasi,” terangnya.
Bagaimana supaya standar kelulusan mengikuti standar nasional, menurut Muhadjir tetap pada koridor tersebut. Dan ini harus diterapkan di masing-masing sekolah, kab/kota, provinsi.
Muhadjir juga mengatakan, UN akan disesuaikan dengan peralihan SMA/SMK.
Tahun depan, kewenangan pengelolaan SMA/SMK di tingkat kabupaten/kota dialihkan ke provinsi.Kabupaten/kota hanya diberikan mengelola SD dan SMP.
“Jadi nanti untuk evaluasi nasional SMA/SMK diserahkan ke provinsi masing-masing. Sedangkan untuk SD dan SMP diserahkan ke kab/kota,” kata Muhadjir.
Mengenai kondisi guru-guru di Indonesia yang belum kredibel, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini meminta masyarakat untuk positif thinking.
“Kalau dicurigai terus, diragukan kemampuan gurunya, nanti secara psikologis nggak bagus juga untuk guru,” terangnya.
Muhadjir optimistis, guru-guru bisa menjalankan fungsinya dan akan memenuhi standar yang ditetapkan dalam menentukan kelulusan siswa. (esu/jpnn)
Discussion about this post