UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) -Rachmawati Soekarnoputri menuding Presiden Joko Widodo bermanuver politik mengenai adanya aktor politik dalam demo 4 November lalu. Politikus Partai Gerindra dan putri dari Sukarno itu, justru menuding Jokowi sebagai aktor politik dari demonstrasi tersebut
“Demo itu diputarbalikkan ada aktor politiknya, padahal Presiden Joko Widodo sendiri aktor politiknya,” kata Rachmawati saat membuka acara konsolidasi nasional di Universitas Bung Karno, Minggu, 20 November 2016. “Ini maksudnya apa?”
Rachmawati mengaku mendapat informasi mengenai manuver politik Joko Widodo itu dari laporan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab, yang diklaim sebagai imam besar. Sedangkan adanya aktor politik di balik demonstrasi 4 November disampaikan Joko Widodo dalam jumpa pers seusai unjuk rasa yang rusuh ketika dibubarkan. Menurut Jokowi, ada aktor- aktor politik yang menunggangi demo yang berujung rusuh demi mencapai kepentingan tertentu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dalam kesempatan berbeda, menyampaikan bahwa aktor politik yang dimaksud Presiden adalah mereka yang turut hadir dalam demo. Pada demo kala itu, politikus yang terpantau hadir adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Belum diketahui apakah benar mereka yang dimaksud Presiden Joko Widodo dan apakah akan diperkarakan ke kepolisian.
Rachmawati mendasarkan pula tudingannya pada kegiatan Presiden Joko Widodo saat demo 4 November maupun sesudahnya. Ia mencontohkan, beberapa hari setelah demo, Presiden Joko Widodo maraton mengunjungi organisasi-organisasi Islam serta pasukan-pasukan TNI. Menurut Rachmawati, kunjungan-kunjungan itu mencurigakan sebab berlangsung dadakan dan rutin, padahal sebelumnya tidak dilakukan.
Rachmawati membuat contoh lain yakni aktor politik dalam konteks demo 4 November adalah kecurigaan-kecurigaan pemerintah perihal akan adanya kelompok radikal pada demo tersebut. Menurut Rachmawati, hal itu tidak benar dan tudingan tak berdasar. “Saya juga di situ (demo), gak ada urusan dengan radikalisme yang disinggung pemerintah. Bahkan ada yang bilang ini dari Suriah dan segala macamnya,” ujar Rachmawati.
SUMBER: TEMPO.CO
Discussion about this post