Itulah saat ini peran dari salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Batang Anai yang selalu optimal dalam melaksanakan dunia pendidikan di daerahnya. Sekolah ini acap kali disebut-sebut masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan pendidikan di daerah Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman.
Diceritakan Kepala Sekolah, Murniati, A.Ma, Pd yang selama ini telah mengantarkan SDN 18 menuju kemajuan pesat di daerah Padangpariaman. Dikatakanya, berawal dari SD Impres pada tahun 1982 hingga sekarang SDN 18 Batang Anai terus mengukir prestasi yang membanggakan.
Diakui Murniati, perjuangan dalam memimpin sekolah ini tentu tidaklah mudah,pasalnya lokasi yang bisa dikatakan jauh dari akses perkotaan yang berada ditengah perkampungan tetap saja selalu diusahakan menjadi sekolah yang optimal bagi murid-muridnya.
Selanjutnya, SDN 18 saat ini menjadi salah satu sekolah model di daerah Kabupaten Padangpariaman dengan Akreditasi A.
“Dulu kami harus melewati jalanan yang jelek untuk sampai ke Sekolah. Apalagi kalau hujan, ujung rok dan sepatu sampai dijinjing” cerita guru senior SDN 18, Rabu (11/10/2016), di Ruang Kepsek.
Disamping itu, prestasi muridnya pun tidak bisa dipandang sebelah mata, terbukti dengan keikutsertaan mereka dalam berbagai lomba dan kompetisi. Salah satunya adalah Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan lomba Asmaul Husna. Dalam FLS2N, SDN 18 mengikuti dua cabang perlombaan, yakni Pantomim dan Nyanyi. “Pantomim kita sampai tingkat Kabupaten, Nyanyi sudah sampai tingkat Provinsi” ungkap Murniati.
Selain perlombaan, siswa SDN 18 juga aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka dan Drum Band. Ekstrakulikuler Drum Band disekolah ini dilatih oleh Riko Saputra, seorang Sarjana Seni jebolan ISI Padang Panjang. Latihan dilakukan pada waktu kosong disela kegiatan belajar.
Ibarat kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, begitu juga dengan SDN 18 ini. Dibalik semua prestasi dan keunggulan masih ada kekurangan. Yaitu keterbatasan akses, kekurangan jumlah lokal serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Lokal yang ada saat ini masih tidak cukup untuk menampung siswa, sehingga ada beberapa kelas yang mengalami over kapasity. Kedepanya, melihat minat warga sekitar, keterbatasan lokal ini akan menjadi kendala besar dalam penerimaan siswa baru.
“Kami sangat berharap bantuan pemerintah untuk penambahan ruangan dan bangunan disekolah kami.” tuturnya.
Discussion about this post