UTUSANINDO.COM,(GARUT)- Presiden RI Joko Widodo, menginstruksikan kepada Kapolri untuk menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang yang telah menewaskan puluhan orang.
“Penegakan hukum, ini yang paling penting. Karena tanpa itu hutan, vegetasi, dan pohon ini akan terus digunduli. Saya perintahkan tindakan hukum dari Kapolri untuk para perusak lingkungan yang menyebabkan banjir bandang seperti yang terjadi di Garut ini. Tidak hanya di sini, saya kira di seluruh Tanah Air,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden juga memerintahkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan penataan hulu Sungai Cimanuk melalui konservasi tanah dan air serta penataan ruang. Kondisi daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk yang rusak menurut Presiden juga berkontribusi menyebabkan banjir bandang.
“Mengenai kerusakan di hulu daerah aliran Sungai Cimanuk, ini dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sudah turun ke lapangan dan juga akan dilakukan proses-proses dalam rangka konservasi lahan yang ada di sana. Dan juga penataan ruang yang betul agar vegetasi-vegetasi yang ada di atas itu tidak semuanya hilang dan gundul,” jelas Presiden Joko Widodo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya telah menyatakan bahwa DAS di hulu Sungai Cimanuk disinyalir menjadi faktor utama dari penyebab bencana banjir bandang di Kabupaten Garut. Faktor manusia menjadi salah satu penyebab kerusakan tersebut yang antara lain karena penggunaan lahan dan penambangan galian seperti pasir, tanah liat, dan lain-lain.
Sementara itu mengenai perbaikan infrastruktur dan sarana umum Presiden menjelaskan, perbaikan tanggul dan penyediaan air bersih sedang dikerjakan. Untuk tempat tinggal bagi para korban yang kini berada di pengungsian, telah diputuskan bersama dengan pemerintah daerah bahwa akan dibangun dua rumah susun (rusun).
“Tadi saya bertanya ke Bupati Garut apakah masyarakat menyetujui untuk tinggal di rusun. Jawabannya setuju. Sudah diputuskan juga untuk pembangunan secepat-cepatnya dua tower rusun yang nantinya bisa ditempati masyarakat. Yang di Sumedang juga sama, tapi rusun atau tidak rusun, nanti akan dicek di lapangan,” imbuh Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan kepada Bupati Garut untuk mencari lahan pengganti di lokasi yang lebih aman untuk pembangunan dan relokasi rumah sakit. Sebab, menurut Presiden, rumah sakit yang tersedia saat ini dibangun di daerah yang rawan bencana. Terkait dengan pencarian korban hilang, Presiden menjelaskan sampai saat ini Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melakukan pencarian korban hilang yang diperkirakan 19 orang.
Dalam kunjungannya, Presiden menyempatkan bertemu langsung dengan para pengungsi yang menjadi korban dalam bencana banjir bandang tersebut. Presiden memberikan bantuan bahan pokok dan perlengkapan sekolah yang langsung dibagikannya sendiri di lokasi. Presiden juga menyalurkan bentuk bantuan lainnya yang berupa selimut, pembalut, makanan, susu bayi, dan alas tidur.Voa
Discussion about this post