JAMBI – Tol Sumatera yang melintasi Jambi tampaknya akan segera terealiasasi pasalnya saat ini pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Sumatera yang berada di Jambi sedang berjalan.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi Bosar Pasaribu mengatakan, selain itu tahap lainnya yaitu Desain dan juga kesiapan anggaran. Untuk Tol Sumatera di Jambi akan diutamakan perbatasan Sumatera Selatan (Sumsel) hingga ke Cinto Kenang (Sengeti).
“Jalan Tol dari perbatasan Sumsel hingga ke Cinto Kenang (Sengeti) akan dibangun pada awal 2023. Sepanjang 52 KM,” katanya, Selasa (28/6/2022).
Bosar menjelaskan, untuk panjang Tol sumatera dari batas Sumsel ke tempino sepanjang 15,47 KM, kemudian dari Tempino ke Simpang Nes sepanjang 18,49 KM, dan dari Simpang Nes ke Cinto Kenang (Sengeti) sepanjang 18,75 KM.
Dirinya menegaskan, untuk pembebasan lahan secara keseluruhan di Jambi telah mencapai sekitar 18 persen.
“Tetapi di Jambi, kita rencana nya Tol nya dibagi menjadi beberapa paket. Yang pertama dari batas Sumsel ke Tempino, kemudiam tempino ke Simpang Nes, dan Simpang Nes ke Cinto Kenang (Sengeti). Kemudian Cinto kenang ke Merlung dan dari merlung kebatas Riau. Jadi ada Lima paket,” jelas Bosar.
Dan saat ini yang menjadi fokus pembangunan tol di Jambi adalah dari batas Sumsel ke Cinto Kenang (Sengeti). “Kita harapkan ini nantinya bisa kontruksi diawal tahun depan, sehingga pada tahun 2024 bisa berfungsi dan dapat digunakan,” harapnya.
Untuk pembebasan lahan untuk pembangunan tol dari Batas Sumsel ke Cinto Kenang (Sengeti) sudah di Inventarisasi sebesar 75 persen. Dan Desainnya sudah menjelang final dan alokasi anggarannya sudah semakin mengerucut.
“Kita harapkan lagi beberapa bulan kedepan bisa tender,” harapnya.
Kemudian, untuk mencapai di Cinto Kenang, Tol Sumatera yang berada di Segmen Ness ke Cinto Kenang akan memotong sungai batanghari yang panjangnnya kurang lebih 500 meter.
“Ini masih dalam pemilihan tipe jembatannya. Ada dua alternatif, pertama gunakan terowongan dibawah tanah, dan alternatif kedua adalah jembatan biasa konvensional. Ini semuanya masih dalam pembahasan yang intens,” tutupnya. (*)
Discussion about this post