UTUSANINDO.COM, PASBAR– Setelah menerobos jorong terisolir, pada hari ke-4 masa reses sidang ke-2 tahun 2021-2022, ketua komisi 1 DPRD Sumbar dari fraksi PDI-P, dapil Pasaman-Pasaman Barat Syamsul Bahri, kembali trobos kelompok Hita sosial, Selasa (15/2/2022).
Pada pertemuan di aula UPTD Kehutanan Pasaman Raya, di kabupaten Pasaman Barat, Syamsul Bahri juga didampingi kepala UPTD Tera dan ketua kelompok budidaya madu galo-galo Lubis, berlangsung dengan sangat penuh kekeluargaan.
Pada kesempatan tersebut ketua kelompok budidaya madu galo-galo, dari perhutanan sosial Pasaman Barat, meminta agar bisa dibantu pemasaran dari produk mereka, sehingga pasar jelas dan tidak ragu dalam melakukan kegiatan peternakan lebah, guna melestarikan hutan yang ada.
“Kami berharap agar bapak bisa membantu untuk pemasaran produk madu galo-galo, sehingga kami semangat dan optimis dalam berusaha serta melestarikan hutan kita ini,” pinta Lubis pada Syamsul Bahri.
Lubis juga memberikan hasil produksi kelompok mereka pada Syamsul Bahri berupa gula aren dan produk yang diolah dari bahan jahe.
Menyikapi permintaan masyarakat tersebut, dengan tegas Syamsul Bahri mengatakan, siap membantu kelompok tani hutan sosial, dengan menjadikan hutan sebagai sumber kehidupan dan perekonomian masyarakat.
“Hutan harus kita manfaatkan untuk sumber kehidupan masyarakat, masyarakat sejahtera hutan pasti terjaga,” ulas Syamsul Bahri.
Dalam reses tersebut Syamsul Bahri juga memberikan bantuan bibit alvokad dan aren serta alat pengolahannya, dan akan terus ditingkatkan jika usaha masyarakat tersebut berkembang, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat secara optimal.
“Kita akan terus tingkatkan bantuan pada masyarakat, melalu penganggaran yang ada, kita serap pokok-pokok fikiran di masa reses, dan kita kelola dengan bahan k, sehingga bisa bermanfaat untuk banyak orang, karena ini merupakan pengabdian untuk ibadah,” tegas Syamsul Bahri lagi.
Syamsul Bahri juga akan mengunjungi beberapa daerah di dapilnya, untu bisa bertemu langsung dengan masyarakat, khususnya kelompok-kelompok ekonomi, baik pertanian, peternakan, maupun besar bidang lainnya.(***)
Discussion about this post