Direktur
Utama Bank Nagari Dedy Ihsan mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk
mencegah terjadinya kecurangan di bank milik daerah itu. Kita berkomitmen zero freud,” ujarnya.Dewan Komisioner Bidang Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengingatkan bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan, karena itu freud adalah salah satu hal yang harus dihindari.“Tidak ada kepercayaan nasabah, bank akan bangkrut,” katanya dalam Sosialisasi Program Transformasi Bank Pembangunan Daerah Menjadi Bank yang Kuat, Kompetitif, dan Kontributif bagi Pembangunan Daerah, di Padang, Jumat.Ia menyebutkan dalam pengalamannya mengawasi bank, dalam tiga tahun terakhir telah menutup 15 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang sebagian besar tersangkut kasus freud.
Jangan sampai hal yang sama terjadi pada Bank Nagari, hingga terpaksa berurusan dengan Polda atau Kejati,” katanya.Sementara itu, Komisari Utama Bank Nagari, Efa Yonnedi menyebutkan, komitmen zero freud tidak bisa ditawar-tawar lagi.
“Kalau ada struktur yang mencoba untuk berlaku tidak sesuai aturan, langsung kita amputasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Sumbar membeberkan dugaan korupsi di Bank Nagari tahun 2010 pada Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Mawarta saat berkunjung ke Sumbar pada Rabu (24/8).
Kajati Sumbar Widodo mengatakan, kasus Bank Nagari tersebut sedang didalami. Diduga kerugian negara yang disebabkan mencapai Rp22 milliar.
Kasus itu rencananya akan dikoordinasikan KPK. Pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
Dijelaskan, terdapat empat tersangka dalam kasus tersebut, tiga diantaranya merupakan pejabat di bank itu sendiri dan satu lainnya pihak swasta.(H)
Discussion about this post