UTUSANINDO.COM, JAKARTA – Anggota Kimisi II DPR RI Guspardi Gaus menyatakan rasa prihatin dan menyesalkan terjadinya dugaan pembakaran di area Ponpes Al Furqon Muhammadiyah Kecamatan Laren, Lamongan Jawa Timur.
Berdasarkan informasi dari pengasuh Ponpes Ma’had Al-Furqon serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah Laren Lamongan,
aksi pembakaran tersebut diduga sudah direncakan karena pembakaran ini sudah dua kali dilakukan dan hanya berselisih waktu sepekan yaitu pada Jumat (1/1) di asrama putra dan diulangi di asrama putri Jumat (8/1) tutur Guspardi kepada awak media, Senin (11/1/2020)
Guspardi yang juga merupakan Anggota Dewan Penasehat MEK Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini, menjelaskan bahwa pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mampu melaksanakan pendidikan selama 24 jam dengan menerapkan konsep pendidikan berkarakter dan berakhlak serta menjadi salah satu pilar pengembangan dan pencerdasan bangsa. Harusnya dijaga bersama, tapi ini justru di teror oleh aksi orang yang tidak bertanggung jawab.
Teror yang di duga dilakukan dengan sengaja ini telah mengejutkan warga Muhammadiyah di Indonesia dan membuat resah masyarakat. Saya meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar segera mengusut dan mengungkap kasus ini secara obyektif dengan menangkap pelaku dan aktor intelektual yg melakukan teror tersebut
serta mengungkap motifnya, tegas Legislator dapil Sumbar 2 ini.
Jangan sampai dengan kejadian ini menyebabkan santri balik ke rumah masing-masing dan trauma kembali ke pondok. Karena mereka merasa tidak aman dan khawatir ketika di pondok dan sedang istirahat, asrama mereka kembali dibakar. Bagaimanapun dengan kejadian ini tentu berpengaruh kepada aspek psikologi para santri, pengasuh dan juga pengelola ponpes.
Jaminan keamanan yang kondusif menjadi sesuatu hal penting dalam proses belajar mengajar di ponpes Al-Furqon ini. Oleh karenanya pihak kepolisian harus tangkas dan tuntas mengungangkap kasus ini. “Dugaan pembakaran ini harus diusut tuntas dan temukan pelakunya”, ungkap Politisi PAN itu.
Namun begitu, saya berharap agar warga Muhammadiyah dan semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan menahan diri, jangan terpancing. Kita tunggu hasil investigasi dan penyelidikan dari pihak Kepolisian. Saya berharap kejadian ini tidak menjadi catatan kelam untuk Jendral Polisi Idham Azis dalam masa jabatannya yang akan segera berakhir kalau tidak segera menuntas kasus ini, pungkas Anggota Komisi II DPR RI tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lamongan mengatakan sudah memeriksa dan meminta keterangan 8 saksi dan beberapa barang bukti juga sudah di amankan di Mapolsek Laren pada Senin (11/1/2021).
Discussion about this post