UTUSANINDO.COM, PADANG — Salah satu kafilah, Yunia Safitri yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) tersingkir secara mendadak dari daftar peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVIll tingkat Nasional 2020. Ia tidak bisa mengikut Training Camp (TC) tahap ke 2.
Tentunya ia tidak menerima keputusan itu. Terkait keputusan itu, pukul 11.00 WIB Senin (12/10/2020), Yunia Safitri mendatangi Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno untuk untuk mengadukan hal tersebut, diruang kerjanya.
Sebelumnya, Yunia sempat menanyakan perihal ketidak ikutsertanya dalam ajang MTQ ke XXVIll tahun 2020 yang digelar November mendatang di Sumbar, namun tidak ada jawaban yang jelas dari pihak panitia.
Ia mengatakan, biasanya MTQ yang juara satu provinsi langsung di bawa ke tingkat nasional, tapi tiba-tiba mendadak berubah, juara satu tidak dikirim, yang dikirim malah juara kedua.
“Ada apa ini?. Saya tidak beri kesempatan untuk bertanya. Bahkan saya pun tidak diberi tahu apa sebabnya saya tidak ikut,” ucapnya.
Yunia Safitri merupakan juara pertama MTQ tingkat Provinsi Sumbar tahun 2019 cabang tilawah remaja putri dan juga juara kedua tingkat perguruan tinggi se Indonesia dan dia juga banyak prestasi lain yang dia raih.
“Selama ini saya telah berjuang, berlatih sepanjang hari untuk membawa nama baik Sumbar selama TC. Mendadak untuk TC tahap ke II ini nama saya tidak masuk,” kata Nia (panggilannya) sambil terbata-bata sedih.
Menurut informasi sebelumnya, yang akan dikirim ke tingkat Nasional adalah peserta yang ada namanya dalam daftar TC, tiba-tiba dalam tahap 2 yaitu tanggal 2 sampai 9 Oktober 2020, nama Yunia Safitri tidak masuk daftar.
“Jadi nama Yunia hilang karena ada keputusan mendadak atas kesepakatan d tengah jalan. Dengan alasan ada kesepakatan antara pelatih dan pihak LPTQ, itupun penjelasan nya kita dapatkan setelah bertanya tgl 10 Oktober 2020,” ujarnya.
Menurutnya selama ini selalu yang juara 1, bisa dengan otomatis mewakili Propvinsi dikirim ke Nasional, tapi tidak begitu yg terjadi saat ini. Sementara juara 2 akan menjadi cadangan. Namun saat ini tiba-tiba saja juara 2 yang di SK kan sebagai perwakilan Sumbar dan bukan dirinya.
Sementara dari hasil pertemuan dengan Gubernur Sumbar, menurutnya Gubernur langsung memerintahkan agar Kepala Biro Bina Mental Pemprov Sumbar Syaifullah untuk menindaklanjuti aduan tersebut. Pemprov akan mencari tahu apakah semua prosedur dilakukan sesuai aturan yang ada. Ia berharap agar semua penilaian berjalan dengan adil.
“Kata pak Gubernur akan dikaji ulang apa yang terjadi, menelusuri informasi berdasarkan data yang kita berikan,” jawab Nia.
Yunia Safitri merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Padang (UNP) berharap bisa memberikan keadilan terhadap dirinya dan bisa lagi mengharumkan nama Ranah Minang ini. (nov)
Discussion about this post