UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Wakil Ketua DPRD Padang, Ilham Maulana mengatakan Inisiatif yang dilakukan warga RW VI sangat di apresiasi. Namun dampaknya sangat besar terjadinya. Maka dari itu, ia meminta pengerjaan di hentikan. Agar kenyamanan warga ada dan banjir, lumpur tak lagi dialami jika hujan tiba.
Ia meminta pemko dapat membantu kerugian warga secara bertahap. Agar hidupnya tak terlunta-lunta dan keamanan terwujud.
“Lurah harus komunikasi dengan Camat soal hal ini,” paparnya.
Ke depan, ia meminta kepada aparat Kelurahan agat koordinasi dengan warga soal apa yang akan diperbuat. Supaya kecurigaan tak muncul dan masalah tak datang.
Puluhan perwakilan warga Komplek Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan mengadukan persoalan banjir ke DPRD Padang, Senin (14/9/2020).
Kedatangan warga korban banjir itu diterima Wakil Ketua DPRD Padang Ilham Maulana didampingi Ketua Fraksi Demokrat Surya Jufri serta Lurah Rawang Andi Amir.
Warga tersebut menjadi korban banjir yang rumahnya terendam setelah hujan deras melanda Padang pada, Jumat (11/9) lalu.
Verdi Rinaldi (40) perwakilan warga mengatakan biasanya saat hujan turun, kawasan Jondul Rawang hanya banjir dan setelah beberapa jam air surut. Namun pada beberapa waktu lalu, banjir disertai dengan lumpur dan materil yang sulit dibersihkan.
Menurutnya, banjir beserta lumpur ini akibat adanya pembukaan jalan di Bukit Karan dengan alat berat.
“Pembangunan jalan itu, tidak pernah di sosialiasikan kepada kami. Sehingga dampaknya saat hujan deras material ikut turun ke kawasan kami,” ujarnya.
Ia mengatakan sesudah air surut, warga kewalahan membersihkan lumpur yang masuk ke rumah. Sebab semua isinya kena lumpur. Baik itu kasur dan lainnya. Akibatnya warga tidur diatas meja, sungguh miris dan kasihan. Ini sudah tiga hari dialami.
“Seharusnya Pemko Padang melihat ke lokasi dan memberikan bantuan bagi warga terdampak banjir yang menutup jalan-jalan. Kita sudah laporkan ke Lurah, LPM, dan sekarang ke DPRD. Ini agar kami ingin persoalan yang terjadi diselesaikan,” ujarnya.
Haji Jamalis warga lainnya mengatakan lumpur akibat banjir masih ada di jalan kecil atau gang dan selokan.
“Pengangkatan lumpur di selokan tidak mungkin kami lakukan pembersihan, ke mana kami akan buang. Kalau hujan lagi, mungkin kami yang kena. Itu harus ada pengerukan,” ujarnya.
Ia menginginkan Pemko Padang segera melakukan pengangkatan lumpur di jalanan dan selokan tersebut.
Lurah Rawang, Andi Amir mengatakan memang banjir yang terjadi saat hujan disertai lumpur akibat tanah yang jatuh dari bukit. Itu telah di bersihkan secara bertahap bersama BPBD, PUPR dan warga lainnya.
Untuk pembangunan jalan ke atas Bukit Karan sambungnya memang dilakukan warga. Itu murni inisiatif dari warga VI dengan tujuan agar tak terisolir lagi masyarakat yang tinggal disana.
“Tujuannya baik, makanya kita fasilitasi dan kita minta persetujuan warga di RW VI. Semuanya sepakat dan setuju, makanya dilakukan pembukaan,” ucap mantan Lurah Gunung Pangilun ini.
Saat ini prosesnya telah usai dan di 2021 PUPR akan lakukan betonisasi.(ZS)
Discussion about this post