UTUSANINDO.COM ,(PADANG)- Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, Penanggungjawab Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) mengatakan, berdasarkan indikator positive rate dan incidence rate kasus covid- 19 di Sumbar jauh dibawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), dimana Positive rate saat ini 1,4 persen, sementara patokan WHO 5 persen.
“Warga yang terpapar Covid-19 menunjukkan grafik yang menurun. Sementara tingkat kesembuhan meningkat tajam dan angka kematian jauh menurun,” ujar Andani Eka Putra selaku narasumber dalam diskusi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember Tahun 2020 di Provinsi Sumatera Barat pada masa pandemi Covid-19 yang digelar Forum Jurnalis Peduli Pemilu Demokrasi (FJPPD), di salah satu hotel di Kota Padang, Kamis, 23 Juli 2020.
Menurut Andani, sangat penting pelaksanaan protokol kesehatan di dalam setiap proses pelaksanaan pilkada, baik terhadap masyarakat pemilih maupun penyelenggara, dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mandi.
“Pokoknya sampai di rumah setelah melakukan berkegiatan, wajib mandi sebelum memukai aktivitas lainnya. Karena, sampai ditemukannya vaksin yang benar-benar ampuh membunuh Covid-19, selama itu pula wabah ini tidak bisa habis,” jelas dr Andani.
Mantan komisioner Sumbar yang kini jadi Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) mengaku pesimis akan target partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2020 yang ditargetkan sebesar 77,5 persen akan tercapai.
“Faktanya, sejak pilkada 2005, 2010 dan 2015 lalu, partisipasi pemilih selalu menurun. apalagi saat ini dimana pilkada berlangsung di saat pandemi belum berakhir,” terang Mufti Syarfi.
Lanjut Mufti, sangat diperlukan kerja keras penyelenggara pilkada untuk mencapai target tersebut. Libatkan lebih banyak stakeholder serta perbanyak kegiatan sosialisasi.
“Ini kesempatan juga bagi media untuk turut berpartisipasi dalam upaya mendongkrak partisipasi pemilih, tentunya bekerjasama dengan KPU selaku penyelenggara,” ujar Mufti dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ketua KI Sumbar, Nofal Wiska.
Ketua FJPPD, Gusriyono menyampaikan bahwa survey yang dilakukan inioke com beberapa hari lalu menyebut separo pemilih masih khawatir pelaksanaan Pilkada serentak digelar di tengah pandemi covid-19.
“Fakta survey menyebutkan separuh lebih responden yang merupakan pemilih di Pilkada Sumbar khawatir pelaksanaan pemilih jika covid-19 belum ada obatnya,” ujar Gusriyono.
Untuk diketahui, Sumbar untuk Pilkada Serentak akan digelar di 13 Kabupaten/kota dan provinsi Sumbar.
(Rel/chan)
Discussion about this post