Pasbar, UtusanIndo.com – Untuk menjaga kelestarian masakan tradisional, bertemakan “Mambangkik Salero Lamo”, para mahasiswa dan organisasi-organisasi kepemudaan Kenagarian Kajai gelar Semarak Masakan Tradisional Nagari Kajai, Sabtu (11/07).
Lomba masakan tradisional yang digelar di Los Pasar Kajai, Kenagarian Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar yang pertama ini dibuka langsung oleh Bupati Pasaman Barat H. Yulianto ditandai dengan cara membelah karambie (Kelapa).
Antusias peserta dalam mengikuti lomba terlihat dari 34 kelompok yang mengikuti, dimana masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Peserta bukan hanya dari kaum ibuk-ibuk namun kaum bapak juga terlihat ikut serta.
Bupati Pasaman Barat H. Yulianto yang didampingi Ketua TP.PKK Pasbar Sifrowati Yulianto serta Camat Talamau Nur Fauziah Zein, Wali Nagari Persiapan Kajai Khairul serta Ninik Mamak alim ulama, dan masyarakat setempat terlihat sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemuda dan mahasiswa serta semua yang terlibat hingga terlaksananya kegiatan Lomba memasak samba karambie tersebut.
Atas nama Pemerintahan Bupati juga memberikan Semangat kepada para peserta lomba serta ikut memberikan sumbangan untuk kegiatan tersebut.
“Saya atas nama Pemerintahan Daerah mengucapkan terima kasih kepada para Mahasiswa, Pemuda serta semua yang terlibat dalam kegiatan ini, karena ini merupakan salah satu cara melestarikan budaya kita”, ujar Yulianto.
“Kita berharap kegiatan seperti ini tetap berlanjut kedepannya dan bisa diikuti oleh daerah-daerah lain di Pasaman Barat ini”, tambah Yulianto.
Sementara ketua Panitia Al Fajri menjelaskan, Latar belakang diadakannya lomba masakan tradisional tersebut salahsatunya adalah ingin membangkitkan dan memperkenalkan budaya lama serta masakan tradisional.
“Kita ingin membangkitkan dan memperkenalkan masakan tradisional untuk generasi selanjutnya, supaya yang namanya tradisional ini tidak dilupakan dan terus dimajukan di masa yang akan datang” ucap nya.
“Kami berharap semoga masakan tradisional ini terus diingat dan dikembangkan khususnya di Nagari kajai ini,” tambah nya.
“Dalam Perencanaan ini akan menjadi agenda tahunan kami, dan yang pertama ini kita cuma sediakan 30an tungku, namun tahun depan mungkin akan kami tambah. Jika pihak Kabupaten telah memberikan kami hak paten, Insya Allah acara Kami ini akan diberi rekor Muri”, tutup nya.(Andika/DR)
Discussion about this post