UTUSANINDO.COM, (PADANG PANJANG)- Terletak di Jalan Abdul Hamid tepatnya di seberang Masjid Ashliyah, terdapat sebuah rumah tua yang memiliki sejarah. Rumah tersebut merupakan tempat Rahmah El Yunusiyah dilahirkan dan dibesarkan.
Belajar dan Besar dimasa penjajahan menjadikan Rahmah El Yunusiyah sebagai wanita tangguh yang memiliki pemikiran luar biasa. Hingga akhirnya beliau menjadi perempuan pertama yang mendirikan sebuah sekolah khusus perempuan yang di beri nama Diniyyah Puteri dan langsung menjadi pemimpin sekolah tersebut.
Dengan segala bentuk perjuangan yang telah dilakukan Rahmah El Yunusiyyah, begitu juga dengan pendatang yang menanyakan tempat tinggal, serta sejarah dari Rahmah El Yunusiyah timbullah ide dari keluarga besar Diniyyah Puteri untuk mendirikan sebuah museum.
Museum itu diberi nama “Museum Rahmah El Yunusiyyah”.
“Museum ini kami dirikan setelah musyawarah bersama keluarga besar, dan juga ada para kerabat dan wisatawan yang menanyakan tidakkah ada museum tentang Ramah El Yunusiyyah, maka dari itulah kami sepakat menjadikan rumah itu sebagai museum,” cerita Kepala Yayasan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El Muhammady, SE, Akt, M.Si saat diwawancarai tim Kominfo di Diniyyah Puteri, Kamis (18/6).
Selain itu, Fauziah Fauzan juga mengatakan segala properti dan galeri yang ada didalam museum tersebut merupakan barang peninggalan yang digunakan Rahmah El Yunusiyah.
“Awal kita masuk ke museum, pertama yang akan kita temui adalah kamar tidur Rahmah El Yunusiyyah dimana kamar tersebut meruapakan barang asli yang dipakai oleh Umi Rahmah, mulai dari lemari, tempat tidur, bahkan terdapat mesin tik yang digunakan beliau semasa itu, jika kita terus masuk kedalam nanti akan kita temui galeri foto Umi Rahmah dan juga ada kata inspirasi yang dibuat beliau, selain itu di sana juga terdapat ruangan audio visual jika ada pengunjung yang ingin melihat sejarah Umi Rahmah, ada perpustakaan yang berisi buku tentang Umi Rahmah dan yang pernah beliau baca,” paparnya.
Yang menariknya lagi, dibalik galeri foto serta perjuangan yang beliau lakukan dimasa itu, ada sebuah surat yang Umi tulis untuk Ayah Buya Hamka, surat tersebut berisikan tentang permintaan beliau agar Buya Hamka bisa memberikan ilmu serta pengetahuan kepada para santri.
Begitulah kira-kira gambaran Museum Rahmah El Yunusiyyah yanh diceritakan pimpinan Diniyyah Puteri saat ini.
Disamping itu ia juga menceritakan kapan museum itu diresmikan, dan sangat ramai pengunjungnya baik dari
Malaysia, Jakarta, Payakumbuh, dan banyak daerah lain.
“Kami berharap kehadiran museum ini menjadi inspirasi bagi kaum perempuan untuk terus bangkit dan berjuang agar menjadi perempuan tangguh yang memiliki pemikiran luar biasa seperti yang dilakukan Rahmah El Yunusiyyah,” akhirnya. (Release Kominfo/cg)
Discussion about this post