UTUSANINDO.COM, (SOLOK)- Bupati Solok Gusmal yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, memimpin kegiatan Rembuk Stunting, yang bertema strategi konvergensi penanggulangan dan pencegahan stunting di kabupaten Solok di Ruang Solok Nan Indah, Rabu, 4 Maret 2020.
Turut hadir para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPD, Camat dan Wali Nagari di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok.
Erizal dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan ini terlaksana berdasarkan Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional No B.198/M.PPN/D.5/PP.01.01/04/2019 tanggal 5 April 2019, perihal penyampaian Kab/Kota lokasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi, yang mana Kabupaten Solok ditetapkan sebagai daerah prioritas penanganan stunting nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh 150 orang peserta yang terdiri dari Wali Nagari, Camat, Kepala SKPD dan jajaran, lembaga pemerintah dan non pemerintah, akademisi, pihak swasta, organisasi profesi serta perwakilan masyarakat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting.
“Generasi penerus bangsa saat ini harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Anak bangsa yang terlahir sehat dan tumbuh dengan baik didukung oleh pendidikan yang berkualitas makan akan menjadi generasi yang dapat menunjang kesuksesan pembangunan bangsa”, ujar Bupati diawal sambutannya.
Bupati menilai Stunting yang terjadi pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh anak balita, sehingga anak menjadi lebih pendek dari usianya.
Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis, yang terjadi sejak bayi masih dalam kandungan hingga usia 2 tahun, demikian juga dengan gold periode di 1000 hari pertama kelahiran, yang seharusnya mendapat perhatian khusus.
Bupati menyebutkan sesuai dengan arahan presiden, penanganan permasalahan stunting dilakukan secara terintegrasi melalui pelaksanaan 5 pilar pencegahan stunting yang terdiri atas komitmen dan visi pemimpin, kampanye yang berfokus pada pemahaman perubahan perilaku, komitmen publik dan akuntabilitas, konvergensi, koordinasi dan konsilidasi program nasional, daerah dan masyarakat, mendorong kebijakan nutritional food security, serta pemantauan dan evaluasi.
Bupati meminta agar, calon pengantin dan ibu hamil hendaknya juga diberikan sosialisasi dan pengetahuan mengenai persiapan mental dan pemahaman mengenai berkeluarga dan pengasuhan anak yang baik, yakni dengan pembinaan intens terhadap keluarga, terutama yang memiliki bayi dan balita yang berkaitan dengan pemenuhan gizi yang baik.
Diakhir sambutannya Bupati berharap, agar setiap pihak terkait secara bersama-sama, mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Solok, sehingga kedepannya Kabupaten Solok memiliki anak-anak yang sehat, cerdas, yang mampu bersaing di era globalisasi dan mampu membangun Kabupaten Solok di segala bidang.
“Saya yakin jika kita semua serius menangani masalah stunting ini, maka nantinya angka stunting di daerah kita akan jauh berkurang dari data yang ada saat ini”, ujar Bupati diakhir sambutannya.
Diakhir acara rembuk dilakukan penandatanganan komitmen bersama, yang diawali oleh Bupati Solok dan diikuti oleh perwakilan unsur seluruh stakeholder terkait, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Solok.(humas/Jk)
Discussion about this post