UtusanIndo.com,(Padang)- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, pihaknya mengharapkan pengurus Badan Wakaf Indonesia(BWI) aset wakaf merupakan potensi besar umat Islam dapat dikembangkan secara produktif di daerah ini, karena salah satu tugas BWI melakukan pembinaan terhadap nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
“Selama ini masyarakat mengenal Baznas, sebagai tempat penyaluran zakat, tapi hari ini
Badan Wakaf Indonesia membuktikan kemasyarakat eksistensinya, wakaf tidak hanya tanah tapi bisa juga berupa harta dan uang,” kata Nasrul Abit menghadiri pelantikan pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) periode 2019-2022 di Aula Kantor gubernur, Rabu (18/12/2019).
Nasrul Abit berharap setelah pengukuhan pengurus BWI, bisa memperdayakan ekonomi masyarakat Sumbar dengan program-program baru dapat memberikan manfaat kepada umat Islam.
“Perlu sosialisasikan kepada masyarakat luas penggunaan wakaf masyarakat, sekaligus mengajak masyarakat dapat mewakafkan tanah, harta benda dan uang untuk kepentingan umat, saya melihat masih ada masyarakat menyumbang dimasjid atau musholla Rp 2.000, katanya mau masuk sorga, kok masih mikir-mikir, sementara harga rokok Rp. 20.000 mampu beli,” ujarnya.
Untuk memajukan wakaf ada tiga hal yang harus dilakukan pengurus baru, yaitu:
Pertama, pemetaan potensi wakaf dan menyelamatkannya, dimana tanah-tanah wakaf yang bisa produktif.
Kedua, mengelolah wakaf yang sudah ada dan mencari trobosan baru tidak hanya dalam bentuk tanah tetapi juga harta dan uang.
Ketiga, mengembangkannya, mengenterpreniur dari pengelola, karena prinsip wakaf adalah pengembangan harta wakaf. Jika perlu dibisniskan supaya perubahan nilai wakaf menjadi lebih banyak lagi.
Wagub Sumbar Nasrul Abit dalam sambutan mengucapkan selamat datang kepada Prof. Mohammad Nuh, mudah-mudah bisa memberikan pencerahan pada peserta seminar nasional ini. Dan selanjutnya Wagub juga mengucapkan selamat pada Ketua Perwakilan BWI Sumbar yang baru Drs. H. Japeri Jarab, MM, mengantikan Dr. Rozalinda MA.
“Saya ucapkan selamat pada Japeri Jarab dan saudara-saudara pengurus yang akan dikukuhan, semoga bisa menjalankan amanah yang akan membawa umat Islam di Sumbar lebih memberdayakan potensi wakaf,” ucap Nasrul Abit.
Sebagai penutup Wagub Sumbar minta WBI bisa bekerjasama dan berkolaborasi demi kesuksesan bersama demi kemajuaan masyarakat Sumbar.
Pada acara yang sama Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat M Nuh menyatakan, pengelolaan wakaf di Indonesia masih belum optimal. Padahal, potensi wakaf lahan dan uang dari umat saat ini sangat besar.
“Potensi wakaf (lahan dan uang) kalau dikelola secara profesional akan sangat membantu mensejahterakan ekonomi umat,” sambut M. Nuh.
Untuk itu, ia berharap perlu sosialisasi wakaf kepada masyarakat, penghimpunan zakat tunai dan melibatkan kerjasama berbagai pihak. Wakaf lahan dan wakaf uang tunai sangat besar tersebut harus dikelola oleh pengurus yang benar-benar faham untuk mengoptimalkan aset wakaf tersebut.
“Pengelola wakaf harus kreatif dengan melakukan tindakan produktif memanfaatkan harta wakaf untuk bisnis yang hasilnya bisa mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Sebagai gambaran, wakaf dikelola secara produktif, membangun pesantren dan sekolah, keuntungannya bisa memberikan pendidikan gratis bagi kaum duafa dan lainnya.
“Ini akan menjadikan, wakaf hebat umat kuat dan bermartabat di Indonesia,” tambahnya.
Tampak acara pengukuhan ini dihadiri oleh Ketua Pelaksana BWI Pusat Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA, kepala Kanwil Kemenag Sumbar H. Hendri, S.Ag, M.Pd, Kepala Biro Bintal dan Kesra Sumbar H. Syaifullah, Ketua BWI perwakilan se Sumbar beserta jajarannya.
(nov)
Discussion about this post