UtusanIndo.com,(Padang)- PDAM Kota Padang saat ini sebagai penyelenggara dan pengelolaan air bersih di Ibukota Sumatera Barat. Kondisi ini dialami PDAM karena secara beruntun menghadapi gangguan pelayanan yang berdampak pada terhentinya pendistribusian air kepada pelanggan.
Hingga saat ini, pipa-pipa PDAM masih banyak yang putus akibat terkeruk eskavator pada pekerjaan drainase. Di samping itu, saat ini PDAM Kota Padang dihadapi dengan berkurangnya suplai air baku yang disebabkan musim kemarau.
“Lebih dari 50 persen produksi di IPA (instalasi pengolahan air) kami berkurang dampak dari kekeringan saat ini, dampak yang paling besar adalah di intake Lubuk Paraku, Ulu Gadut, Sekayan yang berdampak pada pelanggan yang berada di Lubeg, Mata Air, Jondul Rawang, Marapalam, Soetomo, Aur Duri, Pampangan, Teluk Bayur, Seberang Padang, Taruko, Koto Marapak, Olo Ladang dan Ampang,” kata Direktur Utama PDAM Kota Padang, Hendra Febrizal didampingi Direktur Teknik, Andri Satria, Minggu (22/9).
Untuk wilayah tersebut, kata dia, pelanggan PDAM berkisar 30 ribu SR dan untuk sementara, pihaknya akan menyuplai air bersih menggunakan mobil tangki. PDAM Kota Padang menyuplai air tangki ke pelanggan berkisar 100 ribu liter hingga 150 ribu liter per hari.
“Karena keterbatasan jumlah armada mobil tangki, kami juga dibantu BPBD Kota Padang, PMI dan ACT Sumbar. Kami lakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholder terkait untuk mobilisasi pendistribusian air tangki pelanggan dan masyarakat Kota Padang yang mengalami kekeringan,” tambah dia.
Ia mengatakan, jumlah armada mobil tangki yang diturunkan, yakni sebanyak 6 unit. Keenam unit itu terdiri dari 3 armada PDAM Kota Padang, 1 armada BPBD, 1 armada PMI dan 1 armada ACT. Untuk air bersih itu, pihaknya mempersilakan tim tersebut untuk mengambilnya dari IPA Gunung Pengilun.
“Pendistribusian air bersih bukan saja ke pelanggan kami yang terdampak dari gangguan pelayanan ini, tapi kami juga membantu warga Kota Padang yang mengalami kekeringan dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, air tangki tersebut berasal dari IPA Gunung Pengilun, kami sudah izinkan masing-masing mobil tangki untuk mengambil air dari IPA kami yang berada di Gunung pengilun,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengimbau, untuk bersama-sama berdoa agar bencana kekeringan ini dapat berlalu dengan cepat, sehingga kondisi bisa normal kembali.
“Mari kita budayakan untuk memastikan ketersediaan air bersih di rumah masing-masing sebelum adanya gangguan pelayanan. Karena kondisi saat ini gangguan pelayanan dapat terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya,” pungkasnya.(advedtorial)
Discussion about this post