UtusanIndo.com – Mempertahankan lebih sulit ketimbang meraih. Segala bentuk pencapaian yang telah dimiliki saat ini terasa lebih sukar untuk dijaga agar tetap digenggam dalam kurun waktu yang lama. Kendati sukar, hal tersebut bukan berarti musykil. Selalu ada jalan selama ikhtiar atau upaya yang mengarah kepadanya dilakukan secara total.
Kerja keras adalah kunci utamanya. Dan bank Nagari telah membuktikan bahwa keuletan, dedikasi dan usaha tak kenal lelah sangat bisa melapangkan jalan sekaligus meloloskan perseroan dari berbagai aral melintang dalam upaya mempertahankan prestasi maupun kinerja terbaik.
Bank Nagari meraih Infobank Awards 2019 yang diterima Direktur Operasional Bank Nagari Syafrizal,di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019).
Bank Nagari dianggap sukses dengan kinerja terbaik sepanjang tahun 2018. Pada rating Infobank Awards 2019 ini, berhasil memperoleh predikat sangat bagus. Kategori modal inti Rp1 triloun sampai dengan di bawah Rp5 triliun pada tahun buku 2. Dengan aset Rp10 triliun sampai dengan di bawah Rp25 triliun.
Usai menerima piagam dari Eko B Supriyanto, Direktur Biro Riset Infobank, Dirops Syafrizal mengaku bersyukur, kinerja Bank Nagari masih dianggap terbaik di Indonesia. Bahkan, dari data yang diterima, Bank Nagari masuk dalam kategori terbaik bersama bank lainnya se-Indonesia. Bukan hanya di kalangan BPD saja, tapi bank secara umum.
“Tentunya ini berkat kerja keras dari kita semua. Baik dari pemegang saham, direksi, komisaris, karyawan sampai dengan dukungan dari nasabah. Kami ucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Bank Nahari hari ini,” kata Syafrizal
Eko B Supriyanto dari Infobank mengatakan, sebanyak 65 bank dianugerahi “Infobank Awards 2019” oleh Majalah Infobank. Penghargaan diberikan berdasarkan hasil rating terhadap 114 bank di Indonesia yang dilakukan oleh Biro Riset Infobank (birI).
“Penilaian dilakukan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tahun 2017 dan 2018 (audited),Ada empat pendekatan yang digunakan Biro Riset Infobank untuk merating 114 bank. Yakni, pendekatan rasio keuangan penting, pertumbuhan, good corporate governance (GCG), dan profil risiko. Hasil rating, dari 114 bank, 65 bank berhasil meraih predikat Sangat Bagus, 26 bank meraih predikat Bagus, 13 bank mendapat predikat Cukup Bagus dan 3 bank berpredikat Tidak Bagus,”ujarnya.
Lanjut Eko, ada 7 bank yang absen tidak ikut dirating karena beberapa alasan. Di antaranya, tidak diperoleh data profil risikk dan atau nilai komposit GCG, serta hanya memiliki laporan keuangan satu periode.
“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan Infobank terhadap bank-bank yang berhasil meraih kinerja terbaiknya di tahun 2018 meski kondisi perekonomian sedang kurang kondusif,” ujar Eko B Supriyanto.
Menurut Eko, efek perang dagang Amerika Serikat – China sangat terasa. Hal ini berpotensi menghantam ekonomi Indonesia, termasuk industri perbankan nasional.
“Maka itu, pesan kami, bank-bank paling tidak harus menjaga kualitas kredit. Hal lain yang harus dijaga adalah gempuran fintech dan menjaga cost of fund. Yang tak kalah penting adalah ancaman cyber crime dan menjaga teknologi tetap aman,” ujarnya. (Advedtorial)
Discussion about this post