UtusanIndo.com,(Jakarta) – Â Memanggilan polisi terhadap analis politik yang juga ahli filsafat, Rocky Gerung kental nuansa politik.
Sebagian kalangan pun membandingkannya dengan penanganan kasus yang menimpa adik kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri yang telah diberi Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3).
Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, kasus dugaan penistaan agama terkait pernyataan Rocky, “kitab suci adalah fiksi” dalam acara Indonesian Lawyers Club (ILC) memperkuat dugaan adanya upaya kriminalisasi terhadap oposan pemeritah.
“Publik menilai kasus Rocky kental nuansa politiknya. Ada semacam kegugupan melihat elektabilitas makin longsor,” katanya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/2).
Sementara Sukmawati yang juga diganjar dengan kasus dan pasal yang sama diloloskan. Rocky yang sama sekali tidak menyebut kitab suci dari salah satu agama justru dipersoalkan.
“Jelas sekali Rocky jadi target. Bandingkan sama Sukmawati Soekarnoputri yang bilang suara azan. Boro-boro diperiksa,” ketus aktivis mahasiswa 1998 ini.
Sukmawati dilaporkan akibat puisi berjudul “Ibu Indonesia” yang diciptakan dan dibacakannya dalam salah satu acara di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam puisi tersebut, Sukmawati mengatakan bahwa suara kidung lebih indah dari suara azan, dan konde lebih indah dari cadar. (rmol)
Discussion about this post