UtusanIndo.com,(Padang) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Kota Padang , Elly Thrisyanti, menyalurkan bantuan kepada korban banjir.Banjir tak hanya menyebabkan kerangka jembatan di Batang Baringin Lubuk Kilangan hanyut terbawa arus, tetapi juga menyebabkan rusaknya rumah warga dan matinya binatang ternak terbawa deras arus banjir, pada 2 November 2018.
“Kita sangat prihatin terhadap korban banjir ini, Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga yang terkena banjir ” Ujar Elly Thrisyanti,di Padang, Sabtu, 3 November 2018.
Menurut, Elly. Pihaknya tidak menduga akibat banjir tersebut sebegitu parah, membuat jembatan putus, rumah warga rusak, barang-barang berharga milik warga hanyut dan binatang ternak mati.
“Tadi saya turun di enam titik lokasi, yaitu di Gurun Laweh, Banuaran, Parak Laweh, Tanjuang Aua, Tanjuang Saba, dan Lubuk Bagaluang. Yang terparah terkena dampak banjir adalah Banuaran dan Gurun Laweh. Di lokasi itu, banyak rumah warga yang kena banjir, ada yang hanyut dan tidak sempat menyelamatkan barang mereka,” ungkap Elly
Elly menceritakan, air sudah sampai ke atap rumah, pohon-pohon yang tumbang juga mengenai rumah warga. Namun, katanya, korban jiwa akibat banjir tersebut tidak ada.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” jelas politisi Partai Gerindra ini.
Elly mengatakan, dirinya turun atas nama Ketua DPRD Kota Padang sebagai bentuk cepat tanggap terhadap bencana yang melanda masyarakat.
Sebagai Pemerintah Kota (Pemkot), dimana Walikota dan DPRD merupakan penyelenggara pemerintahan daerah secara bersama-sama, sebagaimana diamanatkan undang-undang, pihaknya langsung tanggap terhadap bencana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Tadi itu kami turun bersama-sama Dinas Sosial, Tagana, PMI dan Lurah menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Kami turun dalam rangka tanggap darurat dan menyerahkan bantuan yang dibawa Dinas Sosial,” ujarnya.
Bantuan yang diserahkan, jelas Elly lagi, berupa kasur, matras, selimut, indomie, dan lainnya. Mengenai jumlah rumah yang terkena dampak banjir, Elly tidak bisa menyebutkan secara rinci.
“Yang jelas banyak, di Gurun Laweh hampir semua yang kena di RT 001/ RW002. Arah ke pabrik getah hampir semua yang kena. Demikian juga di Banuaran, di belakang kantor Lurah,” ujarnya.
Untuk gerak cepat membantu korban banjir, dikatakan Elly, Pemko Padang harus segera menyalurkan bantuan-bantuan yang ada. Masyarakat yang menjadi korban banjir harus didata, dan hasil pendataan itu dijadikan pedoman dalam penyaluran bantuan.
Elly mengatakan, yang namanya bencana merupakan musibah dari Allah. Maksudnya, musibah yang tidak dikehendaki.
“Tapi yang namanya musibah, majua tak dapek diraih, malang indak dapek ditolak, tapi masyarakat tetap harus waspada dan menjaga kesehatan,” katanya.
Elly tetap mengingatkan masyarakat agar jangan membuang sampah sembarangan, misalnya membuang sampah di sungai. Sebab, hal itu dapat memaksimumkan dampak banjir.
“Mari kita jaga, alur-alur yang memungkinkan aliran air menjadi lancar, sehingga dampak bencana banjir dapat diminimalisir atau dikurangi,” cakapnya.
Kepada pemerintah kota, Elly berharap segera untuk menyusun program pembangunan yang arahnya ke fisik, karena memang diperlukan segera penanganan tebing-tebing bantaran sungai dengan memasang bronjong-bronjongnya.
Mengenai rapat khusus penanganan banjir dengan pemko, ujar Elly, nanti akan ditangani oleh Komisi IV dan III DPRD Kota Padang. Nanti, Komisi III DPRD Kota Padang sebagai pengawas teknis pembangunan akan melihat program-program pemko terkait hal tersebut.
“Seperti kita ketahui, Kota Padang saat ini membutuhkan anggaran yang besar untuk pembangunan fisik,” pungkasnya.
Anggaran untuk pembenahan drainase di Kota Padang sendiri, kata Elly cukup besar. (adv/bts)
Discussion about this post