UtusanIndo.com,(Solok)- Hingga etape VII TdS 2018, pebalap berdarah Australia atas Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team Malaysia masih kokoh mempimpin puncak klasemen sementara dengan total akumulasi waktu 22.29.29.
Jesse harus tetap tampil konsisten hingga etape akhir, jika tak ingin gelar juara lepas dari tangannya. Pasalnya, pebalap bernama Phounsavath Ariya dari Thailand Continental Cycling Team sepertinya mampu menempel catatan waktu Jesse. Total waktu yang dibukukan Phounsavath yakni 22.29.51, disusul urutan ketiga, pebalap bernama Holler Nikodemus dari Bike Aid Germany Team dengan total waktu 22.30.09.
Sementara untuk Best Indonesia Rider masih dipegang Hibatullah Jamal yang memperkuat PGN. Jamal membukukan total waktu 2.35.37, disusul Fikri Azka Mohammad dari ACC dengan total waktu 2.35.37 dan posisi ketiga diamankan Jamalidin Novardianto dari PGN dengan total waktu 2.36.65.
Sebelumnya, di etape VI dengan panjang lintasan 150 kilometer dari Kota Solok menuju Payakumbuh, Pebalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany berhasil merebut podium pertama dengan torehan waktu 2.33.42.
Disusul Dua pebalap dari Tim Ningxia Sports Lottery Livall Cycling China atas nama Nieto Edgar dan Enkhtaivan Bolor Erdene. Keduanya berhasil merebut podium juara dua dan tiga setelah finish dengan catatan waktu sama yakni 2.33.42.
Catatan waktu kedua pebalap ini juga sama dengan catatan waktu yang diraih Pebalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany yang merebut podium pertama etape VI dengan torehan waktu 2.33.42. Hanya saja, berdasarkan sensor dari alat timing system operator, roda sepeda Hendrick Clint, terlebih dahulu menyentuh garis finish.
Timing system operator merupakan alat yang digunakan di Tour de Singkarak, dan difungsikan untuk merekam serta membaca kecepatan masing-masing pebalap. Alat ini terkoneksi dengan alat transponder yang dipasang di sepeda pebalap.
Discussion about this post