UtusanIndo.com. Koordinator Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi (Galak), Muslim Arbi, mengatakan di era demokrasi, keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas, keteladanan sangat dibutuhkan. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, keteladanan Jokowi adalah keteladanan yang paling utama.
“Jokowi puji Idrus kesatria mundur sebagai Mensos karena ditetapkan tersangka oleh KPK. Beda dengan Jokowi yang sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan, mestinya lebih kesatria dari Idrus,” kata Koordinator Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi (Galak), Muslim Arbi, melalui pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/8).
Presiden Joko Widodo diminta mundur dari jabatannya. Jokowi harusnya lebih kesatria dari Idrus Marham yang mundur dari jabatan Menteri Sosial meskipun belum dinyatakan bersalah melawan hukum oleh pengadilan.
“Tunduk terhadap hukum harus menjadi fatsun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Jokowi wajib mentaati konsitusi, sumpah dan janjinya agar menjadi contoh dan keteladanan ke depan,” ujar Muslim.
Selain mundur dari RI-1, menurut Muslim, Jokowi juga harus mundur dari pencalonan sebagai presiden pada Pilpres 2019. Hal ini agar tidak ada intervensi terhadap proses hukum yang sedang berlangsung hingga keluar putusan inkrah.
“Hukum dan keadilan tidak pandang bulu terhadap siapapun. Sudah 73 tahun kita merdeka, Jokowi wajib mempelopori ketaatan kepada hukum dan keadilan,” tukas Muslim.(rmol)
Discussion about this post