UtusanIndo.com,(Padang) – Kader Gerindra Sumbar melakukan Aksi protes untuk menuntut Ketua DPD Nasrul Abit dan Sekretaris Desrio Putra mundur. Mereka menilai ada permainan internal partai dalam daftar calon sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tampak, Tuntutan berlangsung mulai 11.30 WIB di Kantor DPD Partai Gerindra Sumbar Jl. Bagindo Aziz Chan No. 34 Sawahan Kota Padang, berakhir 12.05 WIB. Mereka datang dengan membawa poster dengan tulisan-tulisan tuntutan mundur Ketua dan Sekretaris, poster-poster tersebut kemudian ditempelkan pada pagar kantor Gerindra tersebut.
Kader Gerindra tersebut menuntut dan meminta transparansi DPD Gerindra Sumatera Barat terkait hilangnya nama daftar bakal calon legislatif secara tiba-tiba.
“Ada dua nama bakal calon legislatif yang hilang tersebut terdapat di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kota. Padahal, dua nama daftar bakal calon yang hilang sebelumnya telah tertuang dalam SK DPP Gerindra,” kata Penasehat DPD Gerindra Sumatera Barat, Hanafi Zein di halaman kantor DPD Gerindra Sumbar, Kamis (19/7).
Adapun SK yang keluar itu di antaranya dengan nomor 07-059/Kota/BACALEG/DPP-GERINDRA/2018 untuk DPRD Provinsi. Selanjutnya SK DPP nomor 07-073/Kpts/BACALEG/DPP-GERINDRA/2018 untuk DPRD Kota.
“Amanah partai yang berupa marwah partai, itu jangan dikangkangilah, kita harus mempunyai etika pengurusannya, sepeti perubahan nama Bacaleg pada Dapil Sumbar 2 nama Indra Kasman diganti dengan Mahyuddin,”kata Hanafi.
Terkait persoalan itu, Hanafi Zein mengungkapkan akan menjemput bola dan memusyawarahkan kembali dengan pengurus DPD. Dugaan sementara, kasus ini karena tidak adanya keterbukaan di kepengurusan terhadap kader yang mencaleg.
“Maka itu kita meminta ke DPP dapat mengevaluasi dan meninjauan terhadap pengurus, tapi kami yakin tidak semua pengurus yang bermain, ada tapi oknum dari pengurus itu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kalau tuntuan dari kader itu tidak ditanggapi dalam waktu dekat, pihaknya akan mendatangi kantor DPD Gerindra dengan jumlah masa yang lebih banyak.
Sementara, Ketua OKK DPD Gerindra Sumbar, Yusuf Abit, mengatakan pihaknya akan melakukan peninjauan atas tersebut. Selain itu, selaku sebagai perwakilan DPD juga akan mengusulkan ke DPP Gerindra.
“Kita akan tinjau lagi, siapa yang meninggalkan dan siapa yang ditinggalkan. Selain itu, kita juga mencari penyebab persoalan ini,” katanya.
Atas permasalahan itu, ia meminta kader untuk bersabar dan berjanji akan menyelesaikan permasalahan iternal yang terjadi tersebut.
“Saya meminta kader untuk bersabar. Sekarang kan baru DCS (Daftar Calon Sementara) di KPU dan apabila memang ditemukan, kita benahi persyaratan dan kita ubah,” katanya.
Tidak hanya itu, selaku ketua OKK DPD Gerindra ia akan mengundang para kader yang merasa ditinggal tersebut untuk duduk bersama. Karena Partai Gerindra adalah milik bersama dan bukan milik seorang pengurus.
“Ini janji saya kepada rekan-rekan kader, kita bersama kok engga bisa putuskan satu-satu saja,” katanya.
Sementara Ketua DPD Gerindra Sumbar, Nasrul Abit mengaku sudah mengetahui aksi yang dilakukan beberapa orang kader Gerindra di kantor DPD Gerindra Sumbar. Ia juga berjanji akan mencari data-data kongkrit dan mengkaji titik permasalahannya.
“Isunya soal pendaftaran nama Daftar Calon Sementara (DCS). Siapa-siapa yang tidak masuk dan apa persoalannya akan kami dalami dan selesaikan secara internal ” katanya.
Terkait adanya permintaan mundur dirinya sebagai ketua DPD dan Sekretaris Desrio Putra mundur, Nasrul Abit mengaku siap. “Bisa saja, tidak ada masalah, saya siap mundur,” katanya.
Kemudian, Narsul Abit juga menyampaikan terkait Gerindra Padang memang ada pertimbangan DPP untuk mengusung Erisman (mantan ketua DPRD Kota Padang).
“Saya kurang tahu apakah Erisman masuk atau tidak, tapi memang ada pertimbangan di Pusat soal dia. Keputusan pusat 20 persen memengaruhi usulan dari daerah,” katanya.(haluan/Kalong)
Discussion about this post