UtusanIndo.com,(Agam) -Untuk menjaga keindahan dan kenyamanan wisatawan terutama dilokasi objek wisata pantai yang menjadi mayoritas tujuan wisata ke Sumbar, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan pantai demgan tidak ada lagi yang membuang sampah.
Hal tersebut disampaikannya saat pelaksanaan bersih-bersih pantai di Pasie Tiku bersama berbagai OPD, masyarakat peduli lingkungan di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (17/7/2018).
“Beberapa hari yang lalu saat saya di Medan, ada yang mengatakan, sewaktu ke Sumbar mereka berkeliling di satu pantai. Mereka menyebut, pantai tersebut sangat kotor, tapi tak usah saya sebut pantainya. Ini menandakan budaya bersih kita belum tumbuh bersama,” kata Nasrul.
Ia mengatakan, di Sumbar ada 7 daerah yang memiliki pantai. Diantaranya, Padang, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Mentawai, Kota Pariaman, Padang Pariaman dan Kabupaten Agam. Kebersihan pantai yang ada di masing-masing daerah tentunya akan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung.
“Kebersihan pantai ini adalah salah satu cara terbaik untuk merangsang wisatawan datang ke Sumbar. Jadi kebersihan demi kenyamanan pengunjung ke kawasan pantai yang menjadi objek wisata perlu kita tingkatkan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dengan pembenahan destinasi wisata yang terus dilakukan, tingkat kunjungan wisata ke Sumbarkian meningkat. Sampai akhir Juni 2018 saja misalnya, lebih 1,6 juta orang berkunjung ke seluruh destinasi wisata di Ranah Minang.
“Kalau tempat kita nyaman, bersih, tentu pengunjung ingin kembali datang. Kalau kotor, tidak nyaman, tentu hal itu terjadi. Makanya, pantai harus bersih, sehat dan tidak kotor,” tegas Nasrul.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dalam membantu menjaga kebersihan pantai di Sumbar, nantinya akan ada kelompok masyarakat pengawas (pokmawas) yang akan terlibat mengawasi kebersihan pantai. Namun, tujuan utama dari aksi ini adalah memberikan penyadaran, agar masyarakat cinta bersih dan tidak buang sampah sembarangan.
“Kepedulian ini yang masih minim. Tuh lihat saja para pedagang, kita bersih-bersih, mereka duduk tak peduli,” kata Nasrul sembari menunjuk beberapa pedagang Pantai Tiku yang terkesan cuek dengan aksi bersih pantai.
Persoalan kebersihan pantai yang ada di Sumbar juga disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Yosmeri. Ia mengatakan mayoritas pesisir pantai di Indonesia dicemari sampah, terutama limbah plastik. Kondisi tersebut juga terjadi di hampir seluruh pantai di Sumbar.
Bahkan, tak jarang bibir laut hingga lingkungan bermain di sekitar pantai juga dikotori banyak sampah.
“Untuk menjaga kebersihan pantai ini perlu kepedulian bersama, sebab sampai sekarang mayoritas kebersihan pantai kita belum terjaga. Ini yang perlu ditumbuhkan, kepedulian akan kebersihan di kawasan pantai,” katanya.
Yosmeri mengatakan, aksi bersih pantai bertema “bersih pantaiku, hijau lautku” itu diikuti ratusan pelajar, TNI, sejumlah stakeholder Pemprov Sumbar dan Pemkab Agam.
“Ini kegiatan rutin DKP. Dengan aksi bersih-bersih diharapkan meningkatkan partipasi masyarakat dan pemangku kebijakan terkait,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria yang turut hadir di aksi bersih pantai mengatakan, pantai Tiku adalah salah satu destininasi wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Agam. Sehingga, sudah keharusan semua pihak menjaga keindahan pantai, agar tetap digemari wisatawan.
“Aksi ini hanya stimulan sebagai merangsang semangat kepedulian seluruh pihak terhadap kebersihan lingkungan, bukan puncak pembersihan pantai,” jelasnya.
Ditambahkannya, selain masyarakat, pedagang yang berjualan di sekitar pantai Tiku juga wajib menjaga kebersihan. Jika melihat keindahan pantai di daerah ini tak jauh beda dengan pantai yang ada di daerah Bali.
“Pantai di Pasie Tiku ini tidak kalah dengan pantai Bali. Bedanya disana lebih ramai dikunjungi. Itu disebabkan budaya pelayanan, tapi juga kebersihan pantai selalu mereka utamakan. Jika pantai kita selalu bersih, tentunya akan banyak wisatawan yang berkunjung ke sini,” terangnya.
Discussion about this post