UtusanIndo.com,(Batam) – Walikota Batam, Muhammad Rudi menghadiri World Cities Summit 2018 di Singapura, Senin (9/7) lalu. Pada pertemuan kepala daerah dari berbagai negara ini Rudi meminta dukungan Singapura untuk tingkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam.
Pembahasan mengenai kerjasama di bidang pariwisata ini dilakukan Rudi dengan Senior Minister of State for Ministry of Defence and Ministry of Foreign Affairs, Maliki Bin Osman.
“Saya temui Menteri Luar Negeri Singapura, saya harap turis dari Singapura bisa masuk ke Batam. Kunjungan wisatawan mereka sampai 11 juta setahun. Kalau satu juta saja masuk ke Batam sudah bagus,” kata Rudi di Sagulung, Kamis (12/7).
Ia mengatakan saat ini kunjungan wisatawan mancanegara di Batam baru mencapai angka 1,5 juta. Dan ia menargetkan bisa tembus sampai 3 juta kunjungan per tahun. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan kerjasama Singapura ini.
“Menlu Singapura menjamin bisa memasukkan satu juta turis masuk ke Batam melalui kerjasama yang akan dilakukan nanti,” tambah Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pembangunan Daerah, Wan Darussalam yang juga mendampingi Walikota ke pertemuan internasional tersebut.
Di sisi lain, kata Wan, pihak Singapura meminta dukungan Walikota Batam terkait kepastian hukum berinvestasi di Batam. Dan Walikota Batam pun memberikan jaminan tentang keamanan investasi di kota industri ini.
Menurut Wan, ada 12 kota di Indonesia yang berpartisipasi dalam World Cities Summit ini. Kota lain yang ikut ambil bagian seperti Surabaya, Tangerang, Medan, dan Makassar. Selain agenda World Cities Summit, Batam juga diundang untuk hadir dalam Asean Sustainable Urbanisation Strategy (ASUS) Forum.
“Batam ikut karena dianggap kota yang maju di Indonesia, kota yang representatif untuk mengikuti kegiatan tahuanan ini. Mereka juga melihat ada kemajuan pesat yang dilakukan Walikota Batam sekarang,” ujarnya.
Wan menjelaskan, ASUS Forum ini bertujuan untuk menginformasikan stakeholder tentang aksi dan daerah prioritas yang diusulkan untuk program ASUS. Kemudian mengumpulkan masukan dari stakeholder di area tersebut.
“Stakeholder juga diperkenankan untuk menyampaikan permasalahan dari program yang sedang berjalan serta prioritas ke depan untuk tiap daerah,” kata dia.(MCB)
Discussion about this post