UtusanIndo.com,(Padang) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Provinsi Sumatera Barat Melalui Komisi V, Meminta kepada Dinas Kebudayaan Sumatera Barat untuk membikin program berbahasa Minang dalam kehidupan sehari- hari, Karena saat ini banyak ditemukan anak – anak muda sudak tidak memahami dan menggunakan bahasa minang itu sendiri.
“Kita dapat melihat di daerah Yogyakarta misalnya, baik anak- anak muda disana dan bagi orang dating dari luar dianjurkan menggunakan bahasa daerah disana, Tampak disini kebanggaan bagi masyarakat disana menggunakan bahasa daerahnya”, Ujar Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat, di ruang rapat khusus, Kamis,(12/7/2018).
Menurut, Hidayat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama DPRD Sumbar, Dari awalmya dibikin OPD ini dengan semangat untuk memberikan dorongan dan membikin program nyata kepada masyarakat Sumbar, Namun saat sekarang ini, Hal tersebut sunggu jauh dari yang diharapkan.
“Kita mendapatkan informasi dan issu terkait gonjang- ganjing di dinas kebudayaan Sumbar tersebut, Namun hal tersebut sangat tak baik kami apungkan kepermukaan dan menjadi konsumsi publik’, katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Achiar, mempertanyakan, Situasional dan kondisional dinas kebuyadayaan Sumbar saat ini. Apa benar anakkehilangan ayah atau anak yang usir ayah?,Tanya Achiar.
Kemudian, Anggota Komisi V, Sabrana, Mempertanyakan, Bisa tidak merubah nama masakan Padang yang sering digunakan saat ini dibeberapa rumah makan baik di Sumbar dan luar daerah maupun luar Negeri dirubah menjadi dengan “Masakan Minang”, Karena berdasarkan data dan temuannya dilapangan, banyak ditemukan para pedagang tersebut tidak berasal dari daerah Padang.
Ditambahkan, Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Apris, Mengatakan, Apa saja issu strategis yang berkaitan dengan situasi dinas Kebudayaan provinsi Sumatera Barat saat ini.
“Kita juga menyoroti terkait program penguatan adat, Tampaknya masih dalam bentuk program belum banyak yang terealisasi,Maka dengan itu,Sanga disayangkan sekali anggaran yang cukup besar di dinas kebudayaan Sumbar belum optimal”, Ujar Apris.
Selanjutnya, Anggota Komisi V, Darmon, Melihat saat ini kondisi dilapangan, Banyak anak muda sudah tak paham lagi dengan Adat basandi syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Karena berdasarkan temuannya dilapangan, Ditemukan generasi muda sekarang sering melakukan perbuatan ugal-ugalan yang tidak tentu arah.
“saya melihat dalam satu contoh saja, Pelaksanaan ibadah Tarwih yang dilaksanakan di bulan Ramadhan yang lalu, Apa ada budaya kita, membakar atau meletuskan kembang api dan marcun di kawasan Masjid, Padahal jamaah ingin melaksanakan ibadah, Nah ini, tentu menggangu jamaah”, Kata Darmon.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Mengatakan, Pihaknya sangat mengharapkan dorongan dari anggota DPRD Sumbar, Karena saat ini, Kondisi internal dari Dinas Kebudayaan Sumatera Barat baru mulai pulih.
“Kami akan terus berupaya optimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan stake holder di dinas Kebudayaan Sumbar, Karena di Sumbar ini, Satu saja tinggal atau tidak dibawa,Maka akan menjadi dinamika yang unik”, Ujarnya
Menurutnya, Dinas Kebudayaan Sumbar akan terus melaksanakan program- program yang telah direncakan, Saat ini, Serapan anggaran di dinas kebuyaan akan mempersiapkan kegiatan cukup besar dan anggaran besar.
“Kami mengharapkan dorongan legislatife dari penganggaran, Karena semua kegiatan yang disusun dari perencanaan dan pelaksanaan membutuhkan anggaran yang besar”, Ujanya.(Chaniago)
Discussion about this post