UtusanIndo.com,(Alahan Panjang) – Tim Safari Ramadhan Provinsi Sumatera Barat Wakil Gubernur Nasrul Abit kunjungi masjid al Wustha, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Kamis (31/5/2018).
Wagub Nasrul Abit menyampaikan, hari ini masihkah kita sadar keluhan para investor dan pengusaha secara nasional menghantui soal urusan tanah yang paling sulit itu ada di Sumatera Barat, dan banyak orang tidak lagi mau berurusan soal tanah di daerah ini.
Kita menyadari majukan satu daerah membutuhkan dukungan para investasi karena dana APBD kita amat terbatas tidak mampu membiayai pembangunan secara keseluruhan, sementara tantangan hari ini kita butuh percepatan dari berbagai sisi termasuk pembangunan infrastruktur.
Ketika kami bertemu wakil Menteri ESDM Archandra menerangkan tidak benar apa-apa yang diisukan dalam pembangunan geothermal yang ada di Solok. Propokator saja yang menjadi semua jadi buram dan menyesatkan pikiran masyarakat, sehingga menimbulkan gejolak yang tidak sehat, padahal semua bisa dibicarakan secara baik-baik dengan banyak pihak, pemerintah, peneliti dan lain-lain, mana solusi yang terbaik.
Saya orang minang kata Archandra Wamen ESDM RI, tulus ingin memajukan kampung halaman, bagaimana energi panas bumi itu dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Apakah kita tidak malu, dengan persoalan tanah yang selalu menjadi penghambat nomor satu dalam memajukan pembangunan di Sumatera Barat, sementara daerah lain semakin maju dan semakin berkembang makmur untuk masyarakatnya. Marilah kita membuka diri terhadap investasi agar kemajuan dan kesejahteraan rakyat dapat kita wujudkan, ungkap Wagub Nasrul Abit mengugah.
Wagub Nasrul Abit lebih jauh melanjutkan pembangunan pariwisata di Sumatera Barat menjadi salah satu prioritas dalam mengenjot kunjungan wisatawan dengan harapan kegiatan kepariwisataan mampu menggerakan sektor ril ekonomi pembangunan daerah.
Saat ini bidang pariwisata, disetiap lokasi wisata diharapkan telah punya kamar mandi, mushala yang bersih, tempat makanan yang halal, karena Sumatera Barat masuk trend wisata halal. Untuk itu perlu kiranya pemkab Solok membuat ruang area yang tempat orang beristirahat sejak saat melewati lokasi-lokasi indah di daerah ini.
Pembangunan pariwisata Sumatera Barat sangat bergantung dari koordinasi dan sinergitas pembangunan dengan kabupaten dan kota. Dan ini menjadi andalan dalam memajukan pembangunan daerah baik dari sisi ekonomi masyarakat juga dalam bentuk pemberian pelayanan pemerintah kepada publik. Pengelolaan pariwisata yang profesional tentu akan membuat kunjungan orang akan lebih banyak dan orang akan memahami wisata Sumbar itu, berbudaya, religi dan memakai adat ketimuran.
Jika profesional pariwisata itu jalan, para wisatawan tentu juga akan menghormati budaya kita yang ada dan keamanan serta kenyaman merupakan tanggungjawab bersama pemerintah dan masyarakat, ujar Nasrul Abit.
Hadir dalam kesempatan itu Bupati Gusmal. Asisten Penangunan, Kadis Perikanan, Kadis Pariwisata, Bappeda, Dinas PSDA, Dinas Kesehatan, Biro Binamental dan Kesra, Biro Humas, Forkopimcam, beberapa OPD dilingkungan Pemkab Solok. (Zardi/ridho)
Discussion about this post