UtusanIndo.com,(JAKARTA) – Komnas Perempuan turut hadir di Polres Metro Jakarta Barat untuk menemui korban SS (24) yang mengalami penyekapan dan perampokan oleh sopir taksi online pada Senin (23/4/2018) lalu. Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni memastikan kalau Negara hadir untuk melindungi warga negara khusunya perempuan.
Ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. Ia berharap Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar lebih ketat lagi dalam memastikan keamanan dan pengamanan dalam taksi online terhadap para penumpangnya.
“Bukan saja calon konsumen yang harus teliti misalnya apakah kendaraanmya sesuai dengan yang ada di dalam aplikasi, apakah sesuai fotonya dengan drivernya, bukan sekadar itu. Karena sebetulnya kalau ada pengawasan tidak lepas sama sekali terhadap pengusaha dengan driver, itu sangat membantu,” jelas Budi Wahyuni Sabtu (28/4/2018) di Polres Metro Jakarta Barat.
Ia pun mengapresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang dapat menangani kasus ini dengan cepat. Serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang datang untuk memastikan kondisi korban tersebut. Ia juga berharap agar korban-korban lainnya yang mungkin mengalami hal serupa juga mendapatkan hak-haknya sebagai korban.
Wahyuni mengutarakan terkait kondisi korban saat ini. Menurutnya, kondisi korban tidak bisa dipastikan baik atau buruk. Karena trauma tidak bisa diukur seperti itu.
“Karena seandainya saya ketemu korban sekarang ini baik-baik, tapi karena trauma bisa up and down. Sekarang bisa jadi berbeda, karena ketemu dengan banyak orang karena diperhatikan, tapi nanti di dalam kesendirian dia bisa trauma lagi,” serunya.
Trauma seperti itu yang semestinya diperhatikan. Karena menurut Wahyuni, traumaseperti ini bagi perempuan bukan lah hal yang sederhana.
“Apalagi kecenderungannya mengarah ke atribut-atribut seksual yang itu selama ini bagi perempuan, sesuatu yang sangat dijaga harkat dan martabatnya,” tandasnya. (cw2/b)
Discussion about this post