UtusanIndo.com,(Jakarta) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai rasio utang Indonesia masih dalam level yang wajar. Meskipun dia mengakui kenaikannya lebih cepat saat ini.
Dia pun memastikan beban utang luar negeri RI masih lebih kecil dibanding negara-negara lain. Sehingga tidak membebani keuangan negara.
“Utang kita enggak ada masalah itu. Bahwa utang kita kenaikannya mungkin lebih cepat dibanding masa lalu, ya. Tetap saja beban utang enggak tinggi di antara negara mana pun, itu seluruh dunia tahu,” kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu, 7 Maret 2018.
Apalagi Darmin mengatakan, utang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur. Pemerintah bisa saja tidak menambah, namun tidak ada pembangunan infrastruktur yang ke depannya bakal mendorong perekonomian nasional.
“Kalau kenaikan utang lebih cepat karena kita mau bangun infrastruktur banyak. Pilihannya bisa saja enggak usah naik utangnya lebih cepat, infrastruktur jangan banyak bangun, pilih mana?” ujarnya.
Darmin juga menambahkan, untuk tahun ini, tidak akan ada lagi penambahan proyek strategis nasional. Karena Pemerintah akan fokus menyelesaikan sejumlah proyek yang telah digarap dan ditetapkan.
“Kita praktis tidak tambah lagi proyek infrastruktur nasional, kecuali proyek-proyek biasa tapi kalau proyek strategis nasional. Untuk periode pemerintahan ini jangan ditambah lagi malah dikurangi untuk yang belum,” ujarnya.
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2017 sebesar US$352,2 miliar atau setara Rp4.837,2 triliun (Rp13.734 per dolar AS). Angka tersebut tumbuh 10,1 persen secara tahunan (viva)
Discussion about this post