UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Sukardi, M,Si Mengatakan, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,09 % sedangkan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0, 22 %.
“Deflasi kota padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,63 % dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 %”, Ujar Sukardi, saat jumpa pers dalam perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Sumatera Barat bulan Februari 2018, di Padang, (01/03/2018).
Menurutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat juga merilis perkembangan nilai tukar petani dan harga produsen gabah Sumatera barat bulan Februari 2018.
Nilai tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), yang merupakan salah satu indikator yang melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
Nilai Tukat Petani (NTP) Sumatera Barat bulan Februari 2018 tercatat sebesar 95,57, hal ini menunjukan tingkat kemamuan/daya beli petani di Sumatera Barat. Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar 5.420,92 per kilogram, sedangkan harga rata-rata di penggilingan sebesar Rp. 5.522,23 per kilogram.
“Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat juga merilis perkembangan pariwisata dan transportasi Sumatera Barat bulan Januari 2018, dimana jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Sumatera Barat pada bulan Januari 2018 mencapai 3.246 orang. Wisman ini datang melalui Bandara International Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur”, Ujarnya. (bs/ps)
Discussion about this post