UTUSANINDO.COM,(PARIAMAN) – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman didampingi Direktur RSUD Pariaman, Indria Velutina beserta staf dan pegawai di Kota Pariaman, Rabu,(10/1/2018).
Dalam kunjungan tersebut Nasrul Abit meninjau langsung ruang rawat inap, hingga berkeliling sebahagian rumah sakit dan melakukan rapat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman, merupakan rumah sakit regional yang berstandar Internasional dengan nilai Islami.
“Saya sengaja datang kesini, untuk melihat secara langsung apa- apa saja yang kebutuhan dari RSUD Pariaman ini, Karena selama ini kita hanya melakukan rapat- rapat saja dan saya baru pertama datang ke rumah sakit ini,” Ujar Nasrul Abit
Menurut, Nasrul Abit, Fakta saat ini terdapat keterbatasan pelayanan RSUD Pariaman,akibat terbatasnya bangunan yang ada. Dapat dilihat dari kondisi Ketenagaan, Sarana dan prasarana dan peralatan.Oleh karena itu akan diupayakan kucuran dana pemerintah pusat.
“Tampaknya saat ini paling penting itu ialah pembangunan gedung ,Karena gedung terpencar- pencar saat ini, sehingga membuat masyarakat malas untuk berobat kesini.Maka akan mengakibatkan jumlah pasien rawat inab yang turun drastic”, Ujar nya.
Dijelaskan, Nasrul, Pemprov Sumbar akan berupaya untuk meminta rekomendasi Gubernur untuk rumah sakit ini, dimana kedepan agar mendapatkan bantuan dana dari APBN”, Katanya
Sementara itu, Direktur RSUD Pariaman, Indria Velutina,mengatakan , Gedung baru akan digunakan sebagai bangunan pusat rumah sakit. Fakta saat ini, pelayanan pasien rawat inap terpaksa dilakukan di bangunan yang terpisah-pisah lantaran keterbatasan kapasitas gedung.
“Jumlah pasien rawat inap mengalami penurunan pada 2017 lalu dibanding 2016, berbeda dengan pasien rawat jalan yang jumlahnya justru meningkat, dari 91 ribu pasien pada tahun 2016 menjadi 109 ribu pasien pada tahun 2017”, Ujarnya
Menurut, Indria, Dengan ruang rawat inap yang terpisah, membuat keluarga pasien malas rawat inap di RSUD Pariaman ini, Karena pelayanannya yang terpisah-pisah. “RSUD Pariaman pada tahun 2017 menutup pelayanan satu gedung rawat inap penyakit dalam, Karena gedung baru belum rampung karena biaya terbatas,” ujar Indria. (bosn)
Discussion about this post