Oleh Yuliati Iswandiari
Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.
Memahami apa itu biseksual
Apa itu biseksual? Biseksual adalah orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama kuat pada laki-laki dan perempuan, baik secara emosional, romantis, intelektual, dan/ atau seksual. Ketertarikan ini bisa terjadi pada dua orang di saat yang bersamaan atau satu orang dan lainnya berlainan waktu.
Begini, sederhananya kalau Anda adalah seorang pria heteroseksual, Anda tentu akan mendapatkan kepuasan batin dan seksual dengan pasangan perempuan. Sementara itu, seorang pria biseksual akan mendapatkan kepuasan batin dan seksual baik dengan laki-laki maupun perempuan.
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPGDJ) edisi kelima, biseksual tidak termasuk gangguan jiwa. Suatu kondisi psikis bisa dikatakan gangguan jiwa bila sudah terus-terusan mengganggu suasana hati, kemampuan berpikir, serta perilaku seseorang sampai ia tidak bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Sedangkan orang biseksual memiliki suasana hati, kemampuan berpikir, dan perilaku yang normal layaknya seorang heteroseksual. Tidak ada perbedaan dalam hal mood, kompetensi kerja atau belajar, dan emosi. Orang biseksual juga tidak terganggu sama sekali dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Seperti halnya orang heteroseksual tidak terganggu untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari karena orientasi seksual Anda adalah dengan lawan jenis, misalnya.
apa itu biseksual
Ada banyak orang di dunia ini yang kebingungan soal orientasi seksual mereka. Pasalnya, orientasi seksual adalah sebuah kolam spektrum, bukannya dua buah kutub yang berseberangan. Oleh karena itu, di dunia ini tidak hanya terdiri dari orang-orang heteroseksual (yang menyukai lawan jenis), namun juga ditemani oleh gay dan lesbian (menyukai sesama jenis) dan biseksual — di tengah ragam orientasi seksual lainnya. Apakah Anda sudah benar-benar tahu apa itu biseksual? Cari tahu sebenarnya apa itu biseksual dan penyebabnya di bawah ini.
gay bisa disembuhkan
Biseksual bisa disebabkan oleh suatu kode genetik dalam tubuh seseorang
Menentukan penyebab seseorang menjadi biseksual itu sangat rumit. Sama seperti ketika Anda ditanya oleh orang lain, mengapa Anda menjadi seorang penyuka lawan jenis? Apa penyebabnya? Kapan Anda menyadari kalau Anda adalah heteroseksual? Tentu sulit dijawab, bukan?
Nah, tahukah Anda bahwa seseorang menjadi biseksual juga bisa disebabkan oleh adanya kode genetik khusus yang membedakan biseksual dengan heteroseksual. Meskipun belum dapat dipastikan bahwa gen inilah yang menentukan orientasi seksual seseorang, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa kode genetik ini tetap memiliki peran penting dalam menentukan orientasi seks seseorang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa gen pada kromosom X atau salah satu kromosom seks yang disebut Xq28 bisa membedakan homoseksual dengan heteroseksual, dan gen ini ditemukan lebih tinggi pada pria gay.
Gen ini seperti yang dilansir Medical Daily menyebabkan biseksual mengekspresikan gen tersebut dengan memilih pasangan seks sejenis (perempuan dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki) dan juga bisa memilih pasangan dari lawan jenis. Sejak ditemukannya gen ini, para ahli pun jadi beberapa langkah lebih dekat untuk memahami apa itu biseksual dalam konteks ilmiah.
Biseksual bukan sekadar kebingungan dan tidak bisa memilih
Orang biseksual yang memiliki ketertarikan seksual pada lawan jenis dan sesama jenis selama ini sering dianggap sebagai orang yang bingung pada orientasi seksualnya. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Northwestern University mengungkapkan sebaliknya.
Menurut hasil studi itu, orang biseksual memang memiliki rangsangan seksual terhadap sesama atau lawan jenisnya. Peneliti mengamati kurang lebih 100 pria asal Chicago yang mengidentikasi diri mereka sebagai heteroseksual, homoseksual, atau biseksual. Para peserta penelitian kemudian dipasangi sensor pada alat genital mereka untuk mengukur tingkat ereksi saat mereka menonton video keintiman pria atau wanita.
Berbeda dengan studi mengenai biseksual lainnya, dalam penelitian ini menggunakan kriteria yang lebih jelas untuk mengidentifikasi biseksualitas. Pria biseksual dalam penelitian ini adalah mereka yang melakukan hubungan seksual dengan minimal dua orang pada setiap jenis kelamin dan memiliki hubungan romantis selama tiga bulan atau lebih dengan pasangan dari dua jenis kelamin.
Peneliti menemukan bahwa pria yang biseksual mengaku merasa terangsang oleh video porno yang melibatkan pemeran pria dan wanita. Sementara itu pria homoseksual dan heteroseksual tidak merasakan respon yang sama. Temuan ini juga diperkuat oleh hasil sensor genital.
Bisa disimpulkan bahwa tidak ada siapa pun yang bisa menuntut seorang biseksual untuk “memilih” mana yang lebih disukainya, pria atau wanita. Sama halnya dengan seorang heteroseksual tidak bisa dipaksa menjadi seorang homoseksual atau biseksual.
Jika Anda terangsang melihat seorang pria dan juga seorang wanita bukan berarti Anda biseksual
Walau begitu, Dr. Lisa Diamond, psikolog yang tidak terlibat dalam penelitian ini, berpendapat bahwa mengukur rangsangan dari munculnya ereksi saja tidak bisa mengungkap secara nyata mengenai orientasi seksual seseorang. Parameter dalam penelitian ini mungkin lebih tepat untuk mengetahui pengalaman nyata orang-orang biseksual.
Para pakar yang berkomentar atas penelitian ini mengatakan terlalu sempit jika ukuran biseksual didasarkan pada rangsangan seksual yang diterima. Menurut Ellyn Ruthstrom, ketua Bisexual Resource Center di Boston, mengatakan bahwa seseorang bisa mengekspresikan kecenderungan seksualnya dalam banyak cara. Bukan berarti jika Anda terangsang melihat seorang pria dan juga seorang wanita maka Anda adalah biseksual.
Masalahnya, untuk memastikan apa itu biseksual dan apakah Anda termasuk salah satunya, Anda harus merasakan ketertarikan emosional dan batin juga dengan dua jenis kelamin. Bukan cuma ketertarikan seksual. Anda bisa menyadari orientasi seksual Anda di berbagai momen dalam hidup Anda. Beberapa orang menyadari orientasi seksual mereka sejak usia dini, sementara orang lain baru mulai memahami perbedaan orientasi seksual mereka di usia dewasa. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu hal atau kejadian yang dialami dalam kehidupan yang bisa ‘membuat’ seseorang menjadi gay, lesbian, atau biseksual.(hellosehat.com)
Discussion about this post